HARIAN DISWAY - Terkuak alasan Anies Baswedan tak maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024. Ternyata, Anies tak mau dianggap sebagai calon drop-dropan.
Hal tersebut terungkap saat Anies Baswedan hadir sebagai narasumber di Mata Najwa. Saat itu, pembaca acara Mata Najwa, Najwa Shihab bertanya mengenai apa yang terjadi di detik-detik akhir pendaftaran calon kepala daerah.
Di mana di detik-detik akhir, selain tidak jadi dicalonkan oleh PDI Perjuangan (PDIP) sebagai calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan juga memastikan tak mendaftar sebagai calon Gubernur Jabar.
Selama ini, publik pun tak banyak tahu perihal dinamika Anies Baswedan dan pendaftaran Calon Gubernur Jabar.
Anies mengakui ada yang menanyakan pada dirinya apakah bersedia dicalonkan sebagai Gubernur Jabar. Sayang ia tak menyebut siapa sosok yang bertanya itu.
Yang pasti, ia menyebut bahwa tawaran itu datang setelah ia tak dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta oleh PDIP.
"Saat itu kita sedang membahas serius soal Pilkada Jakarta. Setelah itu sudah selesai (sudah ada keputusan PDIP mencalonkan Pramono Anung dan Rano Karno) ya sudah kita tetap ngobrol, bahkan sampai sekarang juga masih diskusi," ujarnya.
Setelah itu pada Rabu, 28 Agustus 2024, ada yang menghubungi Anies dan bertanya apakah ia bersedia bila dicalonkan di pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat.
"Saya tak mau sebutkan namanya, yang pasti ini resmi dari partai. Saat itu saya sampaikan rasanya tidak. Saya tidak mau menjadi calon drop-dropan yang bukan dari aspirasi rakyat," terangnya.
Menurut dia, ia bersedia maju dalam Pilkada Jakarta karene memang ada publik yang menginginkannya. Terbukti dalam survei, namanya dalam posisi teratas. Lebih dari 40 persen.
BACA JUGA:Anies Bikin Partai Baru: Insya Allah Dalam Waktu yang Tak Lama
Ia juga sebelumnya telah berkomunikasi dan mengantongi dukungan dari DPD dan DPW empat partai politik. Meskipun kemudian dukungan itu akhirnya ditarik.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan gagal ikut dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024. Namanya yang sempat muncul dalam sejumlah survei akhirnya tak mendapatkan rekom dari satupun partai yang bisa mengusung calon di Pilkada Jakarta 2024.(*)