HARIAN DISWAY – WHO telah menyatakan wabah Mpox sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC).
WHO Communications Vismita Gupta-Smith bersama Direktur Darurat Regional WHO Wilayah Afrika Dokter Abdou Salam Gueye memberikan serangkaian edukasi berkaitan dengan Mpox pada Senin, 2 September 2024.
Mpox sebagai penyakit yang diakibatkan virus telah ada selama beberapa dekade. Dokter Abdou Salam Gueye menyatakan bahwa penyakit itu secara lokal telah dilaporkan dari beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat.
BACA JUGA:Pemerintah Terapkan Protokol Ketat untuk Cegah Penyebaran Mpox pada HLF MSP dan IAF 2024 di Bali
Pada tahun 2022, wabah Mpox kembali bergejolak secara global dan mulai menyebar ke banyak negara yang belum pernah terjangkit virus itu sebelumnya.
Kemudian yang terjadi pada tahun 2024 adalah meningkatnya kasus di Republik Demokratik Kongo. Termasuk munculnya varian virus baru clade 1b yang menyebar dengan cepat dari orang ke orang.
Berbeda dengan wabah pada tahun 2022. Mereka yang terjangkit sebagian besar laki-laki. Penyebabnya adalah berhubungan intim sesama jenis.
Saat ini, wabah Mpox menyerang semua orang. Baik perempuan, laki-laki dan anak-anak.
BACA JUGA:Waspada Kasus Mpox Mencapai 18.000 di Republik Demokratik Kongo, WHO: Terdapat Tiga Gejala Utama
Direktur Darurat Regional WHO Wilayah Afrika Dokter Abdou Salam Gueye Memberikan Edukasi Seputar Mpox.--Youtube World Health Organization (WHO)
Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC) adalah perangkat Peraturan Kesehatan Internasional yang diberikan kepada Direktur Jendral WHO sebagai sistem kewaspadaan tertinggi dalam kesehatan masyarakat.
Artinya, komunitas internasional harus mendukung negara-negara yang membutuhkannya.
Perusahaan yang mampu membuat vaksin, baik diagnostik maupun terapeutik, harus bekerja sama dengan mitra yang mampu mendanainya. Para peneliti pun harus mencari solusi untuk kepentingan umat manusia.
Perlu diketahui bahwa Mpox dapat menular melalui berbagai cara, diantaranya:
BACA JUGA:Kedatangan Banyak Tamu dari Afrika Saat IAF Ke 2 di Bali, Indonesia Wajib Waspada Penyebaran Mpox