1. Kontak langsung
Kontak langsung dapat terjadi dari kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau hubungan seksual.
Ketika orang yang terjangkit Mpox berbicara sangat dekat dengan orang lain yang tidak terjangkit, besar kemungkinan penularan dari partikel mikro.
2. Penularan dari hewan ke manusia
Penularan dari hewan dapat terjadi melalui perburuan, pengulitan, atau ketika memasak hewan yang terinfeksi.
3. Melalui benda yang terkontaminasi
Benda-benda yang telah digunakan oleh orang yang terjangkit Mpox dapat menularkan virus tersebut. Seperti sprei, handuk, dan jarum suntik.
BACA JUGA:Pakar Jelaskan 9 Alasan Kenapa Mpox Dapat Menyerang Anak-anak
4. Penularan bersifat vertikal
Penularan vertikal ini dapat terjadi melalui ibu hamil ke janin atau bayinya.
Setiap orang yang melakukan kontak dengan orang yang sakit akan berisiko terkena penyakit itu. Terutama orang-orang di tingkat rumah tangga atau pasangan seksual.
Mpox juga berdampak pada petugas layanan kesehatan.
Petugas kesehatan disarankan tidak hanya menggunakan alat pencegahan dan pengendalian infeksi, tetapi juga harus menggunakan alat pelindung diri.
Terutama ketika merawat pasien yang sakit atau diduga menderita Mpox, melakukan tes untuk penderita penyakit tersebut atau ketika mereka merawat mayat terinfeksi.
BACA JUGA:Waspada Wabah Mpox, Bandara Soetta Mulai Pasang Skrining Kesehatan
Dokter Salam pun mengungkapkan jika WHO tidak mempunyai wewenang untuk memberlakukan lockdown dan tidak merekomendasikannya.