SURABAYA, HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap bahwa negara kehilangan devisa sebesar Rp 180 triliun per tahun.
Sebab, banyak warga yang masih mengandalkan berobat ke luar negeri. Baik ke Malaysia, Singapura, dan Jepang.
Terutama saat mereka mengidap penyakit mematikan. Yakni seperti stroke, serangan jantung, hingga kanker.
Jokowi menyebut bahwa tiga penyakit itu memang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
BACA JUGA:Jokowi Puji Fasilitas RS Kemenkes Surabaya seperti Hotel Bintang 5
BACA JUGA:Jokowi Resmikan RS Kemenkes Surabaya, Tak Ingin Warga Berobat ke Luar Negeri Lagi
"Dan Jawa Timur menempati urutan ketiga setelah Jogjakarta dan Jawa Tengah. Sehingga pembangunan RS Kemenkes Surabaya itu penting dalam rangka itu," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi saat meresmikan RS Kemenkes Surabaya, Jalan Indrapura, 17, Jumat, 6 September 2024.-Sahirol Layeli/Harian Disway-
Dengan adanya RS UPT Vertikal Kemenkes tersebut, Jokowi berharap masyarakat tidak lagi berobat ke luar negeri.
"Kalau rumah sakit seperti ini pelayanan baik, ini akan mencegah kehilangan devisa Rp 180 triliun per tahun," imbuhnya.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kunjungan Jokowi di Surabaya-Sidoarjo 6 September 2024
BACA JUGA:Dulu Jadi Tempat Penanganan Pasien Covid-19, RS Kemenkes Surabaya Akan Diresmikan Presiden Jokowi
Pembangunan RS ini menelan anggaran yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 1,6 triliun. Bahkan biaya peralatan medis menghabiskan Rp 386 Miliar.
Menurut Jokowi, anggaran yang dikeluarkan bukan jumlah yang kecil. Namun, ia menekankan bahwa pemerintah tidak mempermasalahkan besaran anggaran tersebut.
"Asal pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin baik. Itu yang kita inginkan, pasien bisa cepat sembuh," terangnya.