Dilanjut: ”Motif pembunuhan masih kami selidiki. Mohon waktu, mudah-mudahan satu hari ini kami periksa, sesegera mungkin akan kami sampaikan motif tersangka. Kami dalami hari ini, kami maksimalkan hari ini.”
Korban tewas dengan luka tusukan di dada dan punggung serta kaki. Polisi menghargai keberanian saksi masuk gudang saat mendengar teriakan korban. Meskipun, itu adalah saat kritis bagi keselamatan saksi, tapi polisi sepenuhnya melindungi keamanan saksi.
Kepada masyarakat yang menyaksikan tindak kejahatan, polisi mengimbau masyarakat jangan takut bersaksi. Polisi pasti menjaga keamanan masyarakat.
Logikanya, semua saksi pembunuhan pasti bakal diserang pelaku. Sebab itu, banyak orang menghindari. Sebisanya, orang tidak melihat kejadian pembunuhan. Setidaknya, pura-pura tidak tahu. Demi keselamatan saksi.
BACA JUGA: Cegah Pembunuhan Karakter di Era Digital
BACA JUGA: Pembunuhan Fitria Wulandari, Bagai Anjing Penjaga Bunuh Majikan
Dikutip dari BBC News, 12 Februari 2024, berjudul Murder Inquiry Police Looking for Potential Witness, memberitakan tentang saksi kasus pembunuhan yang dirahasiakan. Saksi tersebut dalam perlindungan polisi Inggris.
Diungkapkan, itu pembunuhan Deavon Harrison, 46, yang ditemukan dengan luka fatal (kemudian tewas) di sebuah rumah di Dunstall Hill, Wolverhampton, West Midlands, Inggris sekitar pukul 12.50 GMT, 30 Desember 2023.
Berdasar keterangan saksi mata, pelakunya tiga pria yang menembak korban. ”Kematian Harrison disebabkan luka tembak di dada,” kata Kepolisian West Midlands.
Tiga terduga pelaku pembunuhan semula mengaku tidak bersalah. Namun, pengakuan mereka dimentahkan keterangan saksi yang membuat polisi menyidik kasus itu lebih fokus.
Detektif Inspektur Michelle Cordell berkata kepada pers, ”Melalui penyelidikan kami terhadap pembunuhan Harrison, ia telah mengidentifikasi seorang saksi potensial yang benar-benar perlu ia ajak bicara. Semula saksi itu sembunyi, baik dari pelaku maupun dari polisi. Pastinya ia sangat takut jadi saksi.
Detektif Cordell: ”Saya ingin menekankan bahwa orang ini diperlakukan sebagai saksi. Dan, saya ingin meminta orang ini untuk menghubungi saya.”
Akhirnya, saksi itu berani mendatangi polisi untuk bersaksi. Lalu, keterangan saksi tersebut membuat polisi lebih fokus melakukan penyidikan. Akhirnya, beberapa bukti hukum ditemukan dan cocok dengan keterangan saksi.
Tiga pelaku itu adalah Kerry Francis, 42, dari Foxglove Way, Wombourne di Staffordshire; Jonathan Williams, 19, tanpa alamat tetap; dan seorang anak laki-laki usia 16 tahun yang tidak dapat disebutkan namanya.
Mereka ditangkap polisi. Mereka tak berkutik ketika polisi mengonfrontasi pengakuan tiga tersangka yang membantah. Bantahan para pelaku jadi terpatahkan oleh aneka bukti hukum yang dimiliki polisi. Dan, polisi tetap merahasiakan identitas saksi. Meskipun, para pelaku sudah dipenjara.
Maka, saksi pembunuhan sangat diperlukan polisi. Namun, keselamatannya dipertaruhkan. Maka, polisi wajib melindungi keselamatannya. (*)