Bikin Terang Pembunuhan Mahasiswi UMM di Pasuruan Tabiat Dua Tersangka

Bikin Terang Pembunuhan Mahasiswi UMM di Pasuruan Tabiat Dua Tersangka

ILUSTRASI Bikin Terang Pembunuhan Mahasiswi UMM di Pasuruan Tabiat Dua Tersangka.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Orang membunuh karena aneka faktor. Pada pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa, 21, terduga pelaku Bripka Agus Saleman, 38, kakak ipar korban, dibantu teman masa kecilnya, bernama Suyitno, 38. Menyimak karakter Agus dan Suyitno, orang bisa mempelajari banyak hal dari kasus ini.

SEBELUM masuk ke karakter terduga pelaku, berikut review ringkas kasus ini. Dimulai dari penemuan mayat gadis di sungai pinggir Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, wilayah Pasuruan, Selasa pagi, 16 Desember 2025. 

Sungai itu kering sehingga mayat terlihat jelas warga yang lewat. Mayat berpakaian lengkap. Jaket hoodie hitam, celana panjang krem, berhelm pink. Polisi menyelidiki. Hasilnya, itulah mayat Faradila. Tersangka pelaku, Agus dan Suyitno. Motif dan kronologi pembunuhan masih diselidiki.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Pembunuhan Mahasiswi UMM di Pasuruan: Inilah Taktik Pelaku

BACA JUGA:Dalami Kematian Mahasiswi UMM di Purwosari Pasuruan, Polda Jatim Amankan Anggota Polres Probolinggo

Faradila anak bungsu pasutri H Ramlan dan Siti. Kakak sulung bernama Yanu, 36, kakak kedua Husnawiyah, 34. Husna istri keempat Bripka Agus (tiga terdahulu sudah cerai). Agus-Husna menikah empat tahun silam, kini punya satu anak dan Husna sedang hamil. 

Ramlan pengusaha kaya di Probolinggo. Mungkin sangat kaya, ia dijuluki warga sebagai Sultan Tiris (Kecamatan Tiris, Probolinggo). ”Warga sini menjuluki beliau Sultan Haji Ramli Tiris,” ungkap keponakan Ramlan, Agus Subianto, kepada wartawan.

Agus Subianto anak kakak H Ramlan. Ia akrab dengan anak-anak Ramlan. ”Paklik (paman muda, Red) Ramlan punya empat bisnis. Sekarang semuanya maju. Dulu pernah jatuh-bangun,” kata Subianto (nama depannya sama dengan tersangka).

Pertama, toko sembako terbesar se-Kecamatan Tiris. Kedua, toko material bangunan terbesar se-Tiris. Ketiga, lahan pertanian puluhan hektare. Keempat, perusahaan transportasi, punya armada truk plus perusahaan travel. 

Subianto: ”Kalau ada warga yang mau jual tanah (lahan pertanian atau bukan), biasanya ditawarkan ke paklik dulu. Sebab, kalau tanah itu dianggap menarik, langsung dibeli paklik, langsung dibayar.”

Jumlah karyawan Ramlan puluhan orang dari seluruh bisnisnya. Dari buruh tani sampai sopir travel. 

Nah, bendahara semua bisnis Ramlan itu (terintegrasi) dahulu dipercayakan Ramlan kepada Husna. Namun, setelah Husna menikah dengan tersangka Agus, Ramlan mengubah bendahara, menunjuk korban Faradila sebagai bendahara.

Salah seorang sopir pribadi keluarga Ramlan, Felani, 32, kepada wartawan, mengatakan, Husna masih gadis ketika dinikahi Agus, 2021. ”Sedangkan Agus sudah pernah cerai tiga kali dengan tiga istri yang dulu,” ujarnya.

Agus berasal dari Desa Patokan, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo. Ia anggota Polsek Krucil. Kini ia ditahan sebagai tersangka pembunuh Faradila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: