Kemendes PDT dan PT Thara, Upaya Sejahterakan Petani lewat Padi Tipak (Tanam Satu Kali Panen Empat Kali)

Kemendes PDT dan PT Thara, Upaya Sejahterakan Petani lewat Padi Tipak (Tanam Satu Kali Panen Empat Kali)

WAKIL MENTERI Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria (tiga dari kanan) bersama Direktur PT Thara Jaya Niaga Diyan Anggraini (empat dari kanan) di acara penandatanganan kerja sama Kemendes PDT dengan PT Thara.-Istimewa-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria kepada wartawan menceritakan, ia bersama rombongan 25 wali kota belum lama ini berkunjung ke Tiongkok. Di sana ia menemui warga Desa Hidup Makmur. ”Mereka tanam padi, sekali tanam bisa panen delapan kali, dalam empat tahun,” ungkapnya.

Di Indonesia, lanjutnya, ternyata ada inovasi tanam padi, sekali tanam bisa empat kali panen dalam setahun. ”Inovasi ini dilakukan PT Thara Jaya Niaga yang sekarang bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT, Red),” ujarnya.

Itu dikatakan setelah Riza menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Thara Jaya Niaga di gedung Kemendes PDT, Jalan Kalibata Nomor 17, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Desember 2025.

BACA JUGA:Sinergitas Kejagung dan Kemendes dalam Progam Jaga Desa

BACA JUGA:Kemendes PDTT Berharap BUMDes Jadi Partner Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah

Dalam acara penandatanganan itu, pihak PT Thara diwakili direkturnya, Diyan Anggraini. Disaksikan hadirin dari PT Thara, termasuk penemu inovasi teknologi pertanian itu, Prof Endang Sulaiman Yahya, yang sudah menyerahkan penemuan tersebut dan dipatenkan di hak atas kekayaan intelektual (HAKI) atas nama PT Thara.

Padi inovasi PT Thara itu sekali tanam empat kali panen dalam setahun. Mereka menyebutnya T1P4K (tanam satu kali panen empat kali atau terbaca tipak).

Sementara itu, padi konvensional yang ditanam semua petani di Indonesia sekarang, sekali tanam sekali panen dalam enam bulan. Jadi, kalau mau panen lagi, petani harus menanam lagi. Hal itu kalah efisien dan kalah cepat jika dibandingkan dengan padi inovasi tipak. 

BACA JUGA:Kemendes PDTT Luncurkan Vokasi Desa, Latih Warga Dengan Penguatan Skill Vokasi

BACA JUGA:20 Kepala Desa Benchmarking Study Kemendes Pelajari Pembangkit Energi Terbarukan di Tiongkok

Menurut Riza, padi karya para ahli di Tiongkok yang ia kunjungi pun kalah efisien bila dibandingkan dengan padi karya inovasi tipak. ”Jadi, kami bekerja sama dengan PT Thara untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa yang mayoritas petani,” ungkapnya.

Hal itu berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Baik terhadap petani maupun para anggota badan usaha milik desa (BUMDes) maupun koperasi desa. 

Riza mengatakan, kalau terkait padi, mayoritas warga desa akan mendapatkan manfaat. Itu sebagai multiplier effect ekonomi terkait tanaman dan penjualan beras.

BACA JUGA:Pergantian Wakil Menteri di Kemendes; Budi 'Pergi', Paiman Datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: