Menteri LH: Audit Lingkungan 100 Perusahaan di Sumatra Jadi Dasar Tindakan Hukum, Bisa Pidana atau Perdata
Kondisi Aceh Tamiang hancur porak poranda pascabencana banjir bandang beberapa waktu lalu-Twitter @aceh-
JAKARTA, HARIAN DISWAY — Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra menjadi alarm keras bagi tata kelola lingkungan hidup nasional.
Kini, pemerintah mulai masuk ke fase evaluasi struktural dengan menyasar aktivitas korporasi yang dinilai berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan di daerah hulu.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan kementeriannya akan melakukan audit lingkungan terhadap 100 perusahaan sebagai tindak lanjut atas bencana tersebut.
BACA JUGA:Internet Lumpuh Pascabanjir Aceh, Minim Cadangan Energi Telekomunikasi
Audit ini dilakukan untuk mengevaluasi persetujuan lingkungan, mulai dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) hingga Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
“Untuk Amdal dan UKL-UPL yang berbasis landscape dan ekstraksi mineral batu bara, ini akan dilakukan evaluasi. Evaluasi akan dilakukan dengan cepat dan hati-hati melalui analisis Audit Lingkungan,” ujar Hanif dalam konferensi pers, Selasa, 23 Desember 2025.
Hanif menjelaskan, proses audit lingkungan saat ini sudah berjalan, khususnya di wilayah Sumatra Utara.
Audit tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif mengenai penyebab bencana sekaligus mengidentifikasi potensi risiko yang seharusnya bisa dicegah.
BACA JUGA:Banjir Bandang Sumatera, Alarm yang Terus Diabaikan
BACA JUGA:KLH Segel 5 Perusahaan Tambang Diduga Perparah Banjir dan Longsor di Sumbar
Ia menegaskan audit dilakukan menyeluruh tanpa pengecualian, mengingat perubahan bentang alam di wilayah terdampak dinilai sangat drastis.
Baik karena antropogenik berupa perubahan tutupan hutan menjadi nonhutan maupun karena hujan yang cukup deras.
“Kemudian sifat tanah geomorfologi kita yang tidak mampu untuk kemudian beradaptasi dengan ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: