HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengumpulkan para pimpinan TNI dan Polri di Ruang Nusantara, Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis, 12 September 2024.
Jokowi memberi pengarahan. Salah satunya untuk mengambil semangat transformasi IKN untuk perbaikan di daerah-daerah. Yakni dengan memperbaiki tata kelola, manajemen birokrasi, agar TNI dan Polri semakin profesional.
Tentu, kata Jokowi, supaya rakyat semakin terlindungi dan diayomi. Sehingga apapun status sosialnya baik itu pejabat, pengusaha, tukang gorengan, sopir, semua merasa diberi prioritas.
Ratusan pimpinan TNI dan Polri diberi pengarahan oleh Presiden Jokowi di Ruang Nusantara, Istana Negara, IKN, Kamis, 12 September 2024.--Youtube Sekretariat Presiden
BACA JUGA:Jokowi Gelar Sidang Kabinet Terakhir di IKN Besok, Bahas Transisi Pemerintahan
BACA JUGA:Jokowi Mulai Ngantor di IKN, Hari Ini Ajak Rapat TNI dan Polri, Besok Sidang Kabinet Terakhir
“Itu yang harus selalu saudara briefing kepada anak buah agar ada perubahan-perubahan besar dari cara-cara melayani, tata kelola, manajemen yang ada di lingkup saudara-saudara,” ungkapnya.
Jokowi juga meminta TNI dan Polri terus bersemangat untuk perbaiki citra diri dan institusi. Agar semakin dicintai dan dipercaya oleh rakyat.
Meskipun, lanjutnya, sekarang ini ranking kepercayaan TNI dan Polri sudah tinggi. Tetapi, harus terus diperbaiki supaya bisa meningkat lagi.
“Karena seragam yang saudara kenakan itu dampaknya sangat besar sekali. Jika melakukan hal yang baik, saudara akan dicintai dan dihormati rakyat,” tuturnya.
BACA JUGA:Prabowo Siapkan 500 Anggota Komcad untuk Bantu Pertahanan di IKN
BACA JUGA:Kemenhub Kalibrasi Bandara IKN, Tuntas 31 Desember 2024
Jokowi lantas memberi contoh kasus yang pernah terjadi. Terutama menyangkut hal-hal yang bersifat humanis.
Misalnya seorang anggota polisi yang mengambil raport anak yatim di Bandung, anggota TNI yang membantu motor mogok seorang ibu di Pontianak.
Kemudian ada anggota polisi membekuk oknum bersenjata di jakarta. “Ini hal-hal yang humanis, dimana masyarakat merasa diayomi dan dilindungi,” jelasnya.