HARIAN DISWAY - Desa adalah tempat di mana gotong royong dan kebersamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kehangatan kebersamaan itu, masih ada warga yang berjuang memenuhi kebutuhan pokok, terutama pangan.
Menyadari kondisi tersebut, Pemerintah Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, bersama tiga pilar desa, meluncurkan inisiatif yang dinamakan ‘Gerakan Operasi Dapur’. Gerakan ini lebih dari sekedar aksi sosial yang menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dan saling membantu.
‘Gerakan Operasi Dapur’ hadir sebagai bentuk perhatian kepada warga desa yang tergolong kurang mampu dan miskin ekstrem. Tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari sering kali menjadi masalah utama bagi mereka.
Melalui gerakan ini, pemerintah desa ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang harus tidur dalam keadaan lapar. Bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik. Tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata desa terhadap sesama.
Gerakan ini bukanlah usaha satu pihak saja. Gerakan Operasi Dapur terlaksana berkat kerjasama yang solid antara pemerintah desa, lembaga desa, dan masyarakat. Ketiga pilar, bersama BPD, RT, dan RW. Mereka semua bekerja sama untuk mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan. Mereka juga mendistribusikan bantuan secara adil serta tepat sasaran.
Setiap Jumat pagi, tim turun ke lapangan untuk mendata dan menyalurkan paket pangan. Paket tersebut berupa beras, minyak goreng, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Pelaksanaan secara langsung ini memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan.
Pendistribusian Bahan Pangan Dalam 'Gerakan Operasi Dapur' yang di Inisiasikan Pemerintah Desa Rengel, Kabupaten Tuban Bersama Tiga Pilar Desa--
Keunikan ‘Gerakan Operasi Dapur’ terletak pada sumber pendanaannya. Yang berasal dari swadaya pemerintah desa dan masyarakat. Bukan dari APBDesa atau bantuan pemerintah lainnya.
Semua warga desa juga diberi kesempatan untuk berkontribusi sesuai kemampuan mereka. Semangat gotong royong ini diharapkan mempererat hubungan antarwarga serta memperkuat desa secara keseluruhan.
‘Gerakan Operasi Dapur’ memberikan dampak langsung dan jangka panjang. Selain meringankan beban mereka yang membutuhkan. Gerakan ini membangkitkan kesadaran sosial di masyarakat.
Kepekaan terhadap kondisi sosial di sekitar ini penting dalam membangun solidaritas yang kokoh. Di mana setiap warga merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama.
Gerakan ini juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berbagi. Ketika warga melihat hasil nyata dari kontribusi mereka. Diharapkan rasa bangga dan kepuasan akan mendorong mereka untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial lainnya.