Kaesang, Kaji Nunut, dan Tumpeng Maut

Sabtu 21-09-2024,22:21 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf Ridho

Saat ini cerita mengenai nebeng kembali viral. Pelakunya bukan laki-laki miskin dan lugu dari desa seperti Nasichin. Kisah nebeng kali ini adalah nebeng high class karena melibatkan Kaesang Pangarep, anak ragil Mulyono alias Joko Widodo, presiden Republik Indonesia.

Nasichin nebeng karena tidak punya uang dan tidak tahu bagaimana caranya bisa berangkat haji. Kaesang tentu tidak miskin dan tahu bagaimana caranya untuk bisa terbang ke Amerika Serikat (AS) untuk mengantar istrinya yang hendak kuliah di sana. 

Nasichin menjadi headline karena tertangkap imigrasi, kemudian dideportasi. Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, tertangkap netizen. Kemudian, kisah perjalanannya dibongkar habis-habisan.

BACA JUGA: Kaesang sang Mawar

BACA JUGA: Kaesang Masuk Kandang Lawan

Kaesang dan istrinya menjadi viral nasional. Publik mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk memanggil pasangan itu karena ada indikasi terjadinya gratifikasi terhadap keluarga presiden. Kaesang dan pembela-pembelanya masih berusaha bertahan. Namun, serangan yang bergelombang membuat pertahanan Kaesang jebol. Ia pun datang ke KPK untuk klarifikasi.

Kaesang membual bahwa ia datang ke KPK atas inisiatif sendiri. Sangat mungkin ia tidak akan datang kalau kepergiannya ke AS tidak bocor dan publik tidak menyorot hubungannya dengan seorang pengusaha rekanan yang kemudian meminjaminya pesawat pribadi gratis.

KPK terlihat setengah hati. Terlihat ada skenario yang disusun supaya tidak ada unsur gratifikasi dalam kasus ini. Maka, Kaesang pun berkilah bahwa ia cuma nebeng pesawat milik temannya. Sang teman si empunya pesawat tidak ikut dalam pesawat itu.

BACA JUGA: Heritabilitas Politik Gibran dan Kaesang dalam Genopolitik

BACA JUGA: Menkominfo Tegaskan Tak Ada Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi yang Dipakai Kaesang dan Istrinya

Bukannya tenang, netizen makin gencar menyerang Kaesang. Nebeng kemudian menjadi kosakata paling populer beberapa waktu terakhir. Nebeng, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berarti ikut bersama, menumpang, ikut makan, tanpa membayar. 

Orang yang tidak punya kendaraan dari rumah ke tempat kerja bisa nebeng ke temannya yang mempunyai kendaraan dengan tujuan searah. Nebeng hanya melibatkan satu orang atau paling banyak dua. Namun, kalau nebengnya ke AS dengan pesawat pribadi dan membawa rombongan empat orang, namanya bukan nebeng, melainkan boyongan.

Netizen menganggap Kaesang mencari dalih untuk menghindar dari jeratan gratifikasi keluarga pejabat negara. Netizen menganggap upaya itu sebagai bagian dari cebok nasional keluarga Jokowi untuk membersihkan aib keluarga.

KPK mengatakan bahwa Kaesang dan keluarga bisa membayar biaya nebeng itu supaya dugaan gratifikasi bisa dibersihkan. Kabarnya, biaya sewa pesawat pribadi ke AS per orang Rp 90 juta. Kalau rombongan Kaesang berjumlah empat orang, berarti Rp 360 juta. 

Harus dibayarkan kepada siapa? Ya, kepada pemilik yang menyewakan pesawat omprengan itu. Kalau sewa sudah dibayar, berarti kasusnya sudah selesai. Mungkin begitu logikanya.

Logika tersebut sama dengan logika ”tumpeng maut”. Apa itu? Masyarakat Surabaya pencinta ludruk familier dengan kisah tumpeng maut dalam cerita ludruk Cak Kartolo. 

Kategori :