HARIAN DISWAY - Natus Vincere (Navi) berhasil melangkah ke Grand Final ESL Pro League Season 20 usai mengalahkan G2 Esports dengan skor 2-1.
Pertandingan antara dua raksasa Eropa ini berlangsung sengit, dengan masing-masing tim saling mencuri map hingga babak penentuan.
G2 memberikan perlawanan keras kepada Navi, tapi kehadiran Janusz "Snax" Pogorzelski di lini depan masih belum cukup untuk menghentikan langkah Navi menuju Grand Final.
Kedua tim saling bertukar kemenangan di map pilihan mereka. Dari tiga map yang dimainkan—Inferno, Nuke, dan Ancient—G2 memilih untuk melepas Mirage dan Anubis, sementara Navi memilih untuk tidak memainkan Vertigo dan Dust 2.
BACA JUGA:Bertarung Dengan Sengit, Fnatic ONIC Lolos ke Playoffs ESL Snapdragon MLBB!
BACA JUGA:Boom Esports vs Naos: Pertarungan Dua Raksasa Asia di Valorant Challenger
Inferno menjadi map pertama, diikuti oleh Nuke, dan Ancient sebagai penentu akhir.
Meski G2 memiliki pemain berbakat seperti NIKo dan m0NESY, yang terkenal dengan skill menembak tajam dan keputusan cepat mereka, Navi juga datang dengan skuad solid.
Aleksib sebagai IGL (in-game leader) mampu memandu timnya untuk memenangkan ronde demi ronde.
Di map pertama, pertarungan berjalan seimbang. G2 menyerang, sementara Navi bertahan. NIKo dan m0NESY berhasil mengejutkan dengan tembakan tak terduga melalui smoke, membuat first half berakhir imbang 6-6.
BACA JUGA:Nintendo Resmi Gugat Palworld, Tuduh Langgar Paten Pokemon
BACA JUGA:Perjalanan Team Liquid Menjuarai The International 13!
Setelah pergantian side, JL dan kawan-kawan mengambil kendali pertandingan dan meski sempat tertahan dua ronde, JL berhasil mengeliminasi empat pemain lawan dan menutup map pertama dengan skor 13-8.
Map kedua, Nuke, menjadi ajang G2 untuk menunjukkan dominasi. Mereka berhasil memimpin 9-3 di first half. Namun, Navi tidak tinggal diam. Meski sudah berusaha mengejar, m0NESY menutup map kedua dengan skor 13-11, membawa pertandingan ke map ketiga.
Map terakhir, Ancient, menjadi penutup sengit antara kedua tim. Kedudukan imbang hingga ronde ke-12, tapi Navi mulai menunjukkan dominasinya.