Rapat Kerja dan FGD Ketua Departemen Universitas Airlangga di Labuan Bajo (2): Healing Sejenak Menikmati Budaya Desa Melo

Senin 23-09-2024,14:20 WIB
Oleh: Yusuf Ridho

DI sela jadwal padat rapat kerja (raker), para peserta –baik dari direktorat maupun jajaran dekanat dan rektorat Universitas Airlangga– healing sejenak menikmati kekayaan budaya Labuan Bajo. Sabtu, 21 September 2024, kami menyempatkan diri berkunjung ke Desa Adat Melo untuk menyaksikan rumah dan tarian adat yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Labuan Bajo. 

Desa Melo adalah salah satu kekayaan budaya yang menjadi andalan Labuan Bajo untuk ditawarkan kepada para wisatawan.

Meski bukan puncak musim liburan, Labuan Bajo tampak ramai dikunjungi wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara. Di Hotel Meruorah tempat kami menginap, sejumlah wisatawan asing tampak riang menikmati suasana hotel dan pemandangan alam pantai yang luar biasa. 

BACA JUGA: Rapat Kerja dan FGD Ketua Departemen Universitas Airlangga di Labuan Bajo (1): Membangun SDM yang Adaptif dan Tangguh

Labuan Bajo makin sering didatangi banyak wisatawan karena keunikan budayanya, pemandangannya yang indah, pantainya yang menakjubkan, keindahan bawah lautnya yang memukau, dan adat istiadat desanya yang terus dilestarikan. 

Kapal-kapal menghiasi laut. Suara mesin memecah langit. Gundukan bukit kecil tampak memesona dan langit yang biru menggenapkan suasana hati yang menyejukkan. Sungguh, pantas Labuan Bajo menjadi salah satu tujuan wisata yang populer saat ini. 

DESA ADAT

Desa Melo adalah desa adat yang ditawarkan sebagai salah satu kekayaan budaya Labuan Bajo. Desa itu mendapatkan bantuan Bank Indonesia Cabang NTT ketika membangun rumah adat dan membiayai peralatan tari-tarian yang disuguhkan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Desa Melo. 

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (1): Mencari Pemimpin Transformatif Unair ke Depan

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global

Walaupun lokasi desa adat yang kami kunjungi tidak besar, bangunan rumah adat dan tari-tarian yang disuguhkan mampu mewakili kekayaan budaya masyarakat setempat. Selain rombongan dari Universitas Airlangga, kami melihat rombongan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Desa Melo. Wajah mereka tampak cerah dan diwarnai rasa ingin tahu yang dalam.

Dari Hotel Meruorah, Desa Melo tidak jauh lokasinya. Perjalanan ke desa itu bisa ditempuh hanya sekitar 40 menit. Sepanjang perjalanan ke Desa Melo, kami disuguhi pemandangan alam yang hijau, suasana dan hawa yang segar karena letak desa yang memang agak tinggi di daerah perbukitan. 

Lokasi Desa Melo strategis karena dekat dengan jalan utama trans-Flores sehingga mudah sekali untuk dijangkau. Keadaan jalan sepanjang perjalanan ke sana relatif mulus. Dengan begitu, perjalanan kami nyaman dan lancar. Rombongan kami naik dua bus menuju Desa Melo.

BACA JUGA: Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (1): Membangun Universitas yang Melahirkan Entrepreneur

BACA JUGA: Rapat Pimpinan Universitas Airlangga di Yogyakarta (2): Komitmen Universitas Airlangga Memberantas Kemiskinan

Kategori :