Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global

Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global

PARA peserta rapat pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global.-Humas Unair-

HARI KEDUA rapat pleno Senat Akademik Universitas Airlangga yang digelar di Hotel Golden Tulip, Batu, diisi dengan acara pokok seminar dan diskusi. Ada dua narasumber yang diundang. Pertama adalah Prof Datuk Ahmad Fauzi Ismail, rektor University Teknologi Malaysia (UTM vice-chanchellor), yang memaparkan tema berjudul Kepemimpinan Transformatif dalam Mendukung Keunggulan UTM di Tingkat Global

Kedua, Prof Mohammad Nasih, rektor Universitas Airlangga, yang membawakan tema tentang Keberlanjutan Transformasi Unair dalam Pencapaian Reputasi Global dan Peningkatan Employbility.

Bagi Universitas Airlangga, tema tentang transformasi dan masa depan Universitas Airlangga di tengah iklim persaingan perguruan tinggi yang makin kompetitif penting dibahas karena sejumlah alasan.

Pertama, karena tantangan yang dihadapi Universitas Airlangga di tahun 2025–2030 makin kompleks dan berat. Upaya untuk mendongkrak ranking Universitas Airlangga agar bias masuk di bawah angka 300 tentu bukan hal yang mudah. 

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (1): Mencari Pemimpin Transformatif Unair ke Depan

Di sini yang dibutuhkan bukan hanya pemimpin yang biasa-biasa saja, melainkan seorang rektor yang benar-benar memiliki visi, misi, dan strategi yang inovatif.

Kedua, karena pada 2025 Universitas Airlangga akan menggelar proses pemilihan dan suksesi rektor. Prof Muhammad Nasih yang sudah menjabat rektor selama dua periode, menurut aturan, tidak lagi bisa mencalonkan dan dipilih sebagai rektor. Untuk itu, mau tidak mau Universitas Airlangga menggelar acara pemilihan rektor baru.

Ketiga, karena Universitas Airlangga memiliki 2.307 dosen dengan 235 dosen memegang jabatan sebagai guru besar, 2.029 tenaga kependidikan, dan 42.165 mahasiswa. Dengan jumlah civitas academica sebanyak itu, tentu bukan hal yang mudah untuk mengelola sumber daya manusia yang ada. 

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Universitas Airlangga (1): Menyikapi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023

Sebagai PTNBH, Universitas Airlangga menghadapi tantangan yang berat karena pemasukan dana yang dapat dikumpulkan tahun 2024 ini dan tahun-tahun mendatang cenderung turun. Sementara beban yang ditanggung –misalnya, kewajiban untuk membayar gaji pegawai tetap non-PNS– makin banyak.

EXCELLENT WITH MORALITY

Ke depan, salah satu tantangan utama yang dihadapi Universitas Airlangga adalah bagaimana memastikan reputasi universitas tetap terjaga, bahkan makin dihormati di tengah iklim kontestasi antar perguruan tinggi yang makin ketat di tingkat global. 

Prof Nasih dalam paparannya menyampaikan bahwa kekuatan yang dimiliki Universitas Airlangga hingga mampu terus mendongkrak prestasi adalah visi yang kuat, yakni bagaimana menjadikan Universitas Airlangga sebagai kampus yang mandiri, terkemuka, senantiasa menjadi pelopor, inovatif, dan berlandaskan pada moralitas yang kuat: excellent with morality.

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Universitas Airlangga (2): Menyikapi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: