Kereta itu juga hemat energi. Hanya mengonsumsi kurang dari 0,3 gram hidrogen per penumpang per kilometer pada kecepatan 160 km/jam dalam kondisi penuh.
Selain ramah lingkungan, CINOVA H2 juga sangat canggih. Kereta tersebut dilengkapi dengan platform Smart Care untuk diagnosis masalah. Perawatannya lebih efisien. Penumpang juga dimanjakan dengan berbagai fasilitas pintar. Misalnya, bantuan audio, tirai otomatis, jendela interaktif pintar, layar digital interaktif, dan Wi-Fi.
BACA JUGA:Tiongkok Tuduh AS Curang, Beri Subsidi pada Mobil Listrik
BACA JUGA:Mobil Listrik Startup di Tiongkok Kian Unggul, Nio Puncaki Peringkat Kepuasan Konsumen
Wang Xueliang, wakil direktur pusat teknologi CRRC Qingdao Sifang, mengatakan bahwa Cinova H2 bisa digunakan di kawasan terpencil. ’’Bisa menggantikan kereta diesel tradisional,’’ ucapnya.
Dalam uji coba di Changchun, Provinsi Jilin, Maret 2024, Cinova H2 bisa mencapai kecepatan stabil 160 kilometer per jam. Saat uji coba ketahanan, terbukti kereta itu bisa beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca. Mulai suhu -25 derajat Celsius sampai 35 derajat Celsius.
TAMPILAN FUTURISTIS kereta Cinova H2. Kereta ini menggunakan bahan bakar hidrogen.-INNOTRANS-
Tiongkok memang terus mengembangkan tenaga hidrogen. Sejauh ini, uji coba sudah dilakukan oleh pemerintah di 22 provinsi. Misalnya, Guangdong yang memacu produksi, penyimpanan, transportasi, hingga pengisian peranti bertenaga hidrogen untuk industri. Atau Provinsi Zhejiang yang akan merancang 50 stasiun pengisian bahan bakar pada 2025.
Penjualan kendaraan hidrogen pun mencapai 5.800 buah pada 2023. Meningkat 72 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada Desember 2023 saja, sekitar 1.500 kendaraan terjual. Meningkat sekitar 150 persen dibanding tahun sebelumnya. (*)