Intip Strategi Pemerintah Hadapi Deflasi

Minggu 06-10-2024,22:39 WIB
Reporter : Neha Hasna Maknuna*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Indonesia tengah menghadapi tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui pada 1 Oktober 2024. Deflasi dimulai pada Mei dengan penurunan 0,03 persen.

Berlanjut menurun 0,08 persen di bulan Juni, Bulan Juli penurunannya mencapai 0,18 persen, per Agustus menurun 0,03 persen, hingga per september menurun sebanyak 0,12 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menilai.

Bahw penurunan harga ini sebagai hasil dari langkah pemerintah untuk menstabilkan harga, terutama di sektor pangan. "Deflasi yang terjadi ini berasal dari harga pangan. Itu memang diupayakan pemerintah untuk menurunkan harga, terutama dari beras.

BACA JUGA: Kemenperin sebut Banjir Impor Jadi Penyebab Deflasi 5 Bulan Beruntun

"Meski demikian, kita harus tetap waspada," ungkap Sri Mulyani. Deflasi, meskipun tampak menguntungkan bagi konsumen karena harga barang turun, tapi juga menimbulkan dampak negatif yang serius bagi perekonomian. 

Dijelaskannya, beberapa konsekuensi dari fase deflasi di Indonesia mencakup penurunan pendapatan bagi pengusaha yang berdampak pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain itu, deflasi juga menyebabkan penurunan investasi, serta tersendatnya penyaluran kredit dari lembaga keuangan karena permintaan pasar yang lesu. Menghadapi kondisi ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi.

BACA JUGA: Atasi Deflasi, Indonesia Belajar dari Jepang dan Eropa dalam Menghindari Krisis Pangan

Guna memulihkan ekonomi dan menghindari dampak negatif berkepanjangan dari deflasi. Ada beberapa langkah yang diambil meliputi:
Strategi pemerintah dalam menangani deflasi selama lima bulan teruntun. -X @msolstocks-

  1. Menciptakan Lapangan Kerja dan Meningkatkan Permintaan Domestik melalui APBN. 
  2. Subsidi Bahan Bakar dan Listrik per 31 Agustus 2024, telah tersalurkan mencapai Rp 102,8 triliun.
  3. Penyaluran Dana Perlindungan Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, per 31 Agustus 2024 penyaluran dana untuk program ini telah mencapai Rp 45,7 triliun.
  4. Menurunkan suku bunga pinjaman bank yang ditetapkan Bank Indonesia, menjadi 6 persen pada 18 September 2024
  5. Melakukan operasi pasar dan distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah yang kekurangan
  6. memberikan bantuan modal kepada UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat, per 31 Juli 2024 mencapai Rp 169,17 triliun

BACA JUGA: Empat Kali Deflasi Beruntun

Dengan upaya ini, pemerintah berharap dapat mengendalikan dampak negatif dari deflasi serta meningkatkan kembali daya beli masyarakat. (*)

*) Mahasiswa Magang Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Satu Tulungagung di Harian Disway

Kategori :