DI RUANG Garuda Mukti, Senin, 7 Oktober 2024, suasananya agak berbeda. Ruang rapat di Lantai V Gedung Manajemen Universitas Airlangga itu dipenuhi para undangan yang sebagian besar adalah para politikus dari Partai Demokrat. Pendiri Partai Demokrat yang juga mantan Presiden Keenam RI Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono tampak hadir bersama keluarga.
Sejumlah tokoh nasional, tokoh partai, dan politisi hadir memenuhi ruangan untuk menyaksikan ujian disertasi terbuka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mahasiswa doktoral Program Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pasca Universitas Airlangga, yang kebetulan adalah menteri agraria dan tata ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional.
Judul disertasi AHY yang tengah diuji dan dipertahankan adalah Transformational Leadership and Human Resource Orchestration Toward Indonesia Emas 2045. Itu adalah tema disertasi yang menarik dan kontekstual dengan tantangan bangsa Indonesia yang menghadapi perubahan sosial-ekonomi menuju tahun 2045.
BACA JUGA: Cerita Lulusnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Doktor Universitas Airlangga
Pengalaman telah banyak mengajarkan bahwa menuju cita-cita Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Ini bukan sekadar butuh narasi dan terhenti hanya di tataran politik, melainkan dapat terimplementasi secara nyata di lapangan.
Ujian disertasi terbuka dipimpin Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Muhammad Nasih. Sejumlah nama besar yang hadir sebagai penyanggah, antara lain, Prof Dr Muhammad Nuh (mantan menteri pendidikan), Prof Djoko Santoso (ketua senat akademik), Prof Badri Soekoco sebagai promotor, Prof Fendy Suhariyadi sebagai kopromotor, Prof Dian Agustina (dekan fakultas ekonomi dan bisnis), Dr Koko Srimulyo (sekretaris Universitas Airlangga), Prof Bambang Sektiari Luskiswanto (wakil rektor bidang AMA), dan Prof Dr Rudy Purwono dari FEB.
TANTANGAN
Dalam presentasinya, AHY memaparkan bahwa kunci Indonesia untuk mencapai status negara maju adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Saat ini tahun 2024, kondisi sosial-ekonomi Indonesia adalah GNI per kapita tercatat USD 4.870, jumlah masyarakat kelas menengah hanya 17,13 persen, dan PDB sebesar USD 4,33 triliun.
BACA JUGA: AHY Siap Gabung Kabinet Prabowo
Tahun 2045 nanti, diharapkan GNI per kapita dapat tumbuh mencapai USD 23.000 sampai 30.300, jumlah masyarakat kelas menengah meningkat mencapai 80 persen, dan PDB meningkat menjadi 5 besar dunia menjadi USD 9,8 triliun.
Menurut AHY, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah dapat keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap). Untuk keluar dari jebakan itu, jalan keluarnya adalah mengembangkan transformasi ekonomi yang didorong oleh reformasi struktural yang dimotori para pemimpin.
Selanjutnya, kunci untuk mengembangkan transformasi ekonomi tak pelak adalah inovasi teknologi. Tanpa didukung teknologi yang maju dan inovatif, bukan tidak mungkin Indonesia akan kesulitan dan menemui hambatan ketika harus berkontestasi dengan negara-negara maju lainnya.
BACA JUGA:AHY Gebuk Mafia Tanah di Grobogan dan Semarang, Selamatkan Potensi Kerugian Rp 3,41 Triliun