Surabaya International Jewellery Fair 2024, Harga Emas Melonjak, Daya Beli Malah Makin Naik

Jumat 11-10-2024,14:12 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI Reni Yanita mengungkapkan harapannya di pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2024. 

Reni menyebut bahwa potensi ekonomi pada transaksi logam mulia dan perhiasan sangat besar.

Setelah tahun lalu Indonesia menduduki peringkat 17 sebagai eksportir perhiasan dan barang mewah, tahun ini, Indonesia menduduki posisi peringkat ke 12.

"Artinya, ada peningkatan dari segi ekspor. Walaupun pangsanya masih kecil, 2,8 persen. Tapi peningkatan ekspornya lumayan. Sekitar 15 persenan," ujarnya. Hal itu bagi Reni adalah sebuah tantangan untuk mendorong potensi itu agar dapat berkembang lebih jauh.

Dia yakin bahwa Indonesia sangat mampu meraup keuntungan besar di sektor logam mulia dan perhiasan. Reni pun berharap kegiatan Surabaya International Jewellry Fair 2024 semakin banyak. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk mengenal produk perhiasan Indonesia.

BACA JUGA:Dimulai, International Jewelry Fair 2024 Harap Tingkatkan Industri Perhiasan Lagi

BACA JUGA:Karya Kahyangan Jewelry dari Gianyar Pikat Pengunjung Surabaya International Jewellery Fair 2023

"Pameran ini berskala internasional. Gaung pemberitaannya bisa cukup luas. Saya harap tahun depan daya beli masyarakat akan lebih meningkat lagi," ucapnya. Di satu sisi, harga emas memang makin melonjak. Tapi itu tak berpengaruh terhadap minat beli masyarakat. Malah ada peningkatan.

Menurutnya, produk logam mulia dan perhiasan Indonesia memiliki keunikan. Konsumen luar negeri pun semakin tertarik untuk membeli produk perhiasan Indonesia. Maka, sumber daya alam dan manusia Indonesia harus terus diolah secara maksimal.


Produk perhiasan mutiara yang sedang berusaha digenjot ekistensinya di pasar dunia-Moch Sahirol Layeli-

Dia menambahkan bahwa data yang disebutnya itu hanya catatan yang tertera pada periode Januari hingga Agustus 2024 saja. Dia berharap nilainya akan terus bertumbuh. Ada 5 eksportir langganan Indonesia yang sampai saat ini masih meminati produk perhiasan.

Di antaranya Amerika Serikat, Hongkong, Tiongkok, India dan Swiss. Dengan tren di sektor itu, Reni ingin Indonesia semakin bertumbuh lagi. "Kami ingin ada pertumbuhan, ada peningkatan. Terutama untuk perhiasan di luar logam mulia. Misalnya, mutiara atau batu-batu mulia yang dahulu belum dikenal," ujarnya.

BACA JUGA:Artis Sandra Dewi Dihadirkan Sebagai Saksi, Buka Suara soal Aset dan Perhiasan yang Disita

BACA JUGA:Perhiasan Unik Dengan Desain Etnik Meriahkan Surabaya International Jewellery Fair 2023

Reni juga menambahkan bahwa ke depan, produk perhiasan lain bisa semakin dikenal. Oleh karena itu, Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Direktorat Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI diberikan ruang di Surabaya International Jewellry Fair 2024.

Kategori :