Lima, ibu kota Peru, memesona para pelancong. Kota itu memiliki pesona tersendiri. Selain kuliner, Lima terkenal dengan tebing-tebing yang memisahkan gedung-gedung pencakar langit. Berikut arsitektur kolonial dari laut. Kini, lokasi itu disinggahi banyak wisatawan.
Memang pandemi Covid-19 serta kerusuhan politik pada tahun 2022 dan 2023 sempat memperlambat kunjungan turis. Namun, dengan populasi lebih dari 10 juta, Lima kini memikat wisatawan kembali. Terutama karena pesona kulinernya.
Kota itu saat ini memiliki tiga restoran yang masuk dalam daftar World’s 50 Best Restaurants. Banyak koki yang memanfaatkan bahan-bahan asli Andes dan Amazon, menggabungkannya dengan hidangan laut yang menjadi ciri khas Peru.
BACA JUGA:5 Restoran Milik Chef Culinary Class Wars yang Wajib Dikunjungi Saat Ke Korea
Pesona Wisata di Lima, Peru: Musim Semi Gelayut Perut Keledai. Kuliner lokal khas Peru yang berbahan daging ikan pejerrey. Makanan yang begitu digemari para wisatawan.-nytimes.com-nytimes.com
Selain itu, diaspora Venezuela yang berkembang pesat di kota tersebut membawa makanan tradisional mereka. Musim semi yang berlangsung dari September hingga Desember adalah waktu yang ideal untuk berkunjung.
Pada bulan itu cuacanya menyenangkan. Langit sering berwarna abu-abu. Seperti mendung. Warga lokal menyebutnya "perut keledai".
Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota dengan santai, bisa menyewa sepeda melalui aplikasi CityBike Lima. Dengan biaya hanya 4,50 soles (sekitar Rp 19 ribu) untuk 30 menit. Dengan sepeda itu, wisatawan dapat mengelilingi malecón, promenade atau tempat berjalan-jalan di tepi tebing yang menawarkan pemandangan Samudra Pasifik di kawasan Miraflores.
BACA JUGA:Pesona Kuil Buddha di Shanxi, Semakin Terkenal Karena Game Black Myth: Wukong
Wilayah ini dikenal sebagai daerah yang indah dan mewah, sering dikunjungi oleh para turis. Sepanjang perjalanan, wisatawan dapat melihat taman-taman yang penuh bunga, para pelari, penjual jalanan, hingga para peselancar yang menaklukkan ombak di bawah tebing.
Salah satu pemberhentian menarik adalah Parque del Amor, di situ terdapat patung besar The Kiss karya seniman Peru, Víctor Delfín.
Perjalanan bersepeda dari Miraflores ke Barranco, distrik bohemian yang terletak di tepi laut, juga menarik untuk dijelajahi. Setelah bersepeda selama 30 menit, wisatawan bisa berjalan kaki selama 20 menit menuju Mirador Sousa, titik pandang populer untuk menikmati matahari terbenam.
BACA JUGA:Kisah Traveller Perempuan dari berbagai Negara Kagumi Wisata Indonesia
Di dekatnya, ada toko kerajinan tangan Dédalo Arte y Artesanía, yang menjual berbagai barang kerajinan unik buatan Peru. Mulai dari keramik hingga tekstil. Toko itu juga memiliki kafe di bagian belakang yang cocok untuk beristirahat.
Kawasan Barranco juga menjadi pusat kuliner menarik bagi wisatawan. Terutama dengan kehadiran restoran-restoran baru yang menggabungkan cita rasa Venezuela dan Peru. Salah satu restoran yang patut dicoba adalah Clon. Yakni restoran yang didirikan oleh koki Venezuela, Juan Luis Martínez.
Restoran itu menggabungkan bahan-bahan khas Venezuela. Seperti arepas yang berbahan hasil laut Peru: ikan pejerrey. Ikan kecil khas Peru yang patut dicoba.