Api Cemburu Istri Siri sang Dokter

Sabtu 12-10-2024,22:08 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Ada yang bertahan pada kebosanan itu, dengan tetap tekun. Ada yang bosan bermalasan. Ada yang melakukan kreasi di luar perintah. Ada juga yang bertindak ekstrem, meninggalkan pekerjaan atau istirahat sejenak. Ada yang emosional bertindak destruktif.

Menurut Mann, kebosanan dapat menjadi kondisi pikiran yang berbahaya dan mengganggu yang merusak kesehatan Anda, bahkan memperpendek umur Anda. Namun, tanpa kebosanan, kita tidak dapat mencapai prestasi kreatif. Bosan sampai mati.

Di antara orang yang bosan dengan aktivitas rutin keseharian, termasuk hubungan intim suami istri, ada di antara mereka keluar mencari sensasi hubungan seks dengan orang lain selain pasangannya. Di Indonesia, antara lain, nikah siri dengan orang selain pasangan.

Di Amerika Serikat (AS), pada 2020 booming film semidokumenter miniseri delapan episode tentang kisah pembunuhan Daniel T. Broderick III. Kasus di film itu mirip kasus pembunuhan Laksmi di Aceh, dalam bentuk kebalikan: Istri pertama membunuh istri kedua.

Dikutip dari buku karya Cynthia Lee, berjudul Murder and the reasonable man: passion and fear in the criminal courtroom (NYU Press 2003), diungkapkan kisah pembunuhan itu. 

Daniel T. Broderick III (akrab dipanggil Dan) berkenalan dengan Elisabeth Anne Broderick (akrab dipanggil Betty) ketika sama-sama kuliah di University of Notre Dame, Indiana, AS. Akhirnya Dan dan Betty sama-sama meraih gelar dokter. Mereka menikah 12 April 1969 di Gereja Immaculate Conception di Tuckahoe, New York.

Pernikahan mereka dikaruniai lima anak. Perempuan Kim, lahir 1970. Perempuan Lee, lahir 1971. Pria Daniel, lahir 1976. Pria Rhett, lahir 1979, dan di bungsu laki-laki yang meninggal empat hari setelah lahir.

Sebagai suami, ayah, dan dokter, lama-lama Dan bosan. Ia ingin kuliah lagi di fakultas hukum. Ia mengincar gelar JD (doctor of jurisprudence) agar bisa praktik sebagai pengacara. 

Dan kuliah lagi di Harvard Law School dengan bantuan pinjaman mahasiswa. Untuk kebutuhan nafkah keluarga, Betty menjadi tulang punggung pencari nafkah.

Akhirnya, Dan lulus meraih gelar JD. Ia dipekerjakan sebuah firma hukum di San Diego, California. Keluarga Dan boyongan pindah ke La Jolla, San Diego. Betty terus bekerja paruh waktu, sering kali menjual produk Tupperware atau Avon sambil membesarkan anak-anak.

Pada 1982, Dan mempekerjakan Linda Kolkena (1961–1989), warga negara AS keturunan Belanda yang saat itu berusia 21 tahun. Linda cantik, mantan pramugari Delta Air Lines. Linda direkrut Dan, jadi asisten hukumnya. 

Awal Oktober 1983, Betty menduga bahwa Dan berselingkuh dengan Linda, tetapi Dan membantah. Mereka cekcok. Bertahun-tahun mereka cekcok. Pada 1989 mereka bercerai.

Dalam proses perceraian, karena Dan ahli hukum serta punya banyak koneksi, ia memenangkan hak asuh anak-anak. Semua anak ikut Dan. Betty pulang ke desa asal. Pastinya dia hancur lebur. Kehilangan segala orang yang dia cintai.

Pada 22 April 1989, Dan dan Linda menikah. Dugaan Betty terbukti. Sebaliknya, Linda khawatir kemungkinan balas dendam Betty. Menjelang resepsi pernikahan, Linda mendesak Dan mengenakan rompi antipeluru ke pernikahan mereka. 

Namun, Betty tidak datang dan pernikahan berlangsung tanpa insiden. Tapi, awal November 1989 Betty membeli Revolver Smith & Wesson (di sana senjata api dijual bebas). 

Pada 5 November 1989 dini hari Betty mendatangi rumah Dan. Dia membawa Smith & Wesson. Dia membuka pintu rumah dengan kunci yang diberi anak sulungnyi beberapa hari sebelumnya.  Setelah masuk rumah, Betty masuk ke kamar Dan dan Linda sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Kategori :