Melalui kegiatan itu, Marcha ingin mendorong anak-anak SLB untuk dapat berkreasi. Tentu kreasi yang ramah lingkungan. "Di satu sisi, agar mereka sebagai penerus bangsa, mau melestarikan budaya wastra tanah air," ungkap perempuan 17 tahun dan kini bersekolah di SMU Cita Hati itu.
Usianya memang masih belia. Namun, kepeduliannya terhadap anak-anak berkebutuhan khusus cukup tinggi. Dia pun akrab dengan Talitha Naila Az Zahra, siswi SLB Insani Tunas Mandiri yang turut hadir.
Saat itu, Naila mengenakan busana motif batik eco print yang pernah dibuatnya bersama Marcha. "Kakak Marcha dan para guru telaten membimbing kami. Kami bisa kreatif. Mereka orang-orang baik," katanya, menggunakan bahasa isyarat.
Terdapat 20 anak SLB Insani Tunas Mandiri yang turut serta dalam program membatik bersama Dear Earth. Mereka sudah menghasilkan lebih dari 10 busana. "Ada kawan-kawan down syndrome, tunarungu, cacat fisik, dan lain-lain. Mereka terlibat. Bahkan saya jadikan sebagai model," ujar mantan Putri Cilik Indonesia 2019 itu.
Kepedulian itu tak hanya terkait mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkreasi. Tapi Marcha juga berkomitmen untuk memberikan semua profit penjualannya untuk sekolah. Busana-busana dengan motif batik eco print itu rencananya dijual seharga mulai dari 100 hingga 400 ribu rupiah.
Kepedulian Marcha Sharapova Rusli, Ajak Siswa Berkebutuhan Khusus Kreatif dengan Membatik. Marcha Sharapova Rusli dengan kreasi busananya. Motif dari kreasinya itu merupakan buah tangan anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB Insani Tunas Mandiri Sidoarjo.-Dinar Mahkota Prameswari-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Selamat Hari Batik Nasional! Batik Gedhong Tuban Jadi Tema 2024
"Kalau kelak dijual dan mendatangkan profit, maka seluruhnya akan saya berikan sekolah. Bukan dalam bentuk uang. Tapi materi. Seperti membangun ruang kelas, merenovasi, dan lain-lain," ungkapnya.
Dengan kegiatan sosial dan kepedulian tersebut, Marcha dapat disebut sebagai seorang socio-preneur. Bagaimana pun, kepeduliannya membuka mata banyak orang. Bahwa segala kekurangan tak membatasi seseorang untuk tetap kreatif. Sembari melestarikan seni wastra tanah air. (Guruh Dimas Nugraha)