SURABAYA, HARIAN DISWAY - Akhirnya, debat perdana Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya oleh KPU akan digelar Rabu, 16 Oktober 2024.
Acara dijadwalkan berlangsung mulai pukul 17.00 - 20.30 WIB di Dyandra Convention Hall, Jalan Basuki Rahmat.
Debat perdana itu akan mengusung tema Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya pun bakal menghadirkan lima panelis yang berasal dari kalangan akademisi dan profesional.
Mereka adalah Andi Suwarko (akademisi), Nurul Jadid (akademisi), Arief Supriyono (profesional), Muhammad Sholeh (akademisi), dan Prof Redi Panuju (akademisi).
BACA JUGA:Debat Perdana Pilwali Surabaya Tanpa Kursi Kotak Kosong
BACA JUGA:Eri Cahyadi dan Armuji Siap Ungkap Visi Misi di Debat Pertama Pilwali Surabaya
Kelima panelis itulah yang akan memberikan pertanyaan kepada pasangan calon (paslon) tunggal Eri Cahyadi-Armuji di panggung debat publik Pilwali Surabaya nanti malam.
"Mekanismenya paparan dan penajaman visi-misi paslon. Penajaman ini akan disampaikan paslon sebagai tindak lanjut pertanyaan yang dibuat oleh panelis," ucap Ketua KPU Kota Surabaya, Suprayitno.
Selain pertanyaan dari panelis, Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya juga telah membuka kiriman pertanyaan dari masyarakat melalui jaringan aspirasi.
Dari pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang masuk, akan dipilih dua pertanyaan untuk dibacakan pada segmen kelima debat pertama Pilwali Surabaya.
"Ketentuannya seperti itu. Sedangkan untuk Pertanyaan dari panelis, setiap panelis itu punya hak untuk membuat satu pertanyaan," imbuh pria yang akrab disapa Nano itu.
Artinya, paslon tunggal Eri-Armuji total akan menerima tujuh buah pertanyaan di panggung debat pertama Pilwali Surabaya. Yakni lima pertanyaan dari panelis dan dua pertanyaan dari masyarakat.
Kendati demikian, Nano menegaskan bahwa KPU Kota Surabaya tidak masuk ke dalam rapat perumusan sekaligus pembuatan pertanyaan oleh panelis. Itu dalam rangka menjaga orisinalitas.
BACA JUGA:6 Segmen Debat Pertama Pilwali Surabaya, Eri-Armuji Hanya versus Panelis