Emil Dardak Paparkan Kunci Sukses Jatim Genjot Investasi di Musyawarah Kadin Surabaya

Jumat 18-10-2024,00:13 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Heti Palestina Yunani

“Akses Gerbangkertasusila mampu menjadi pintu masuk dan kemudahan bagi beragam bentuk investasi di Jatim. Ini kawasan metropolis yang kalau dihitung menyumbang separuh perekonomian di Jawa Timur dan Surabaya menjadi center disana,” ungkapnya.

“Wilayah ini sudah menjadi Proyek Strategis Nasional dan tertuang melalui Perpres nomor 80/2019," Emil menjelaskan.

Studi KfW terhadap Sustainable Urban Plan Jawa Timur menemukan bahwa, konektivitas ini telah menghasilkan 10,5 juta perjalanan di kawasan Gerbangkertasusila per hari. Separuhnya dari dan ke Surabaya, seperti Gresik ke Surabaya dan Surabaya ke Sidoarjo. “Inilah yang disebut sebagai urban stronghold,” imbuhnya. 

Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu menyampaikan, adanya dua wilayah KEK dan aglomerasi Gerbangkertasusila ini mengingat Penanaman Modal Asing (PMA) di Jatim hampir sama dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di 2023. 

BACA JUGA: PLN Percepat Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan untuk JIIPE

“Capaian PMA dan PMDN Jatim ini menunjukkan tren yang baik sekali. Kini jumlahnya hampir sama dan kita dapat terus meningkatkan investasi ini. PMA Jatim ada di angka Rp 74,9 triliun sedangkan PMDN di Rp 70,2 triliun,” ungkapnya.

Realisasi PMA Jawa Timur meningkat sebanyak 56,3 persen dan PMDN meningkat 14,7 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Total investasi Jawa Timur lantas mencapai Rp 145,1 triliun.

Angka ini melampaui target Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sebesar Rp 126 triliun dan RPJMD sebesar Rp 112 triliun. 

“Ini berkat panjenengan semua, kontribusi pelaku bisnis dan kerjasama seluruh elemen untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif," katanya. 

BACA JUGA: Khofifah Kirim 30 Tangki Air Bersih ke Lumajang, Bantu Atasi Kekeringan

Ketua Kadin Surabaya Ali Afandi menyebutkan Kadin adalah mitra pemerintah. Karenanya Kadin ingin untuk menjaga iklim investasi di Jatim semakin melejit. Kepada Emil, ia menyampaikan pentingnya sosok yang peduli terhadap pemerataan ekonomi daerah. 

“Kami sebagai mitra pemerintah tentunya akan berkolaborasi dengan mitra stakeholder, utamanya kami akan terus berkolaborasi dengan mas Eri Cahyadi dan mas Emil Dardak karena Jatim akan menjadi center of gravity," katanya. 

Ia menjelaskan, pintu perdagangan akan bergeser ke Jatim. Karena itu, masyarakat Jatim memerlukan pemimpin yang paham dan dapat memastikan para pelaku usaha bisa survive dan trust kepada pemerintah. 

“Mas Emil contohnya, tadi menyampaikan bahwa Surabaya ini memang pusat, tapi adanya Gerbangkertasusila ini menunjukkan bahwa di Jatim pertumbuhan ekonominya merata," sambungnya. (Michael Fredy Yacob)

Kategori :