Emil Dardak Paparkan Kunci Sukses Jatim Genjot Investasi di Musyawarah Kadin Surabaya

Jumat 18-10-2024,00:13 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Emil Elestianto Dardak menjadi narasumber pada Musyawarah Kota (Muskota) VII Kamar Dagang dan Industri Surabaya, di Ballroom Hotel Westin, Kamis 17 Oktober 2024. 

Emil saat itu menyoroti pertumbuhan iklim investasi di Jawa Timur. Ia menceritakan beberapa kunci sukses Jatim dalam mendongkrak investasi dalam dan luar negeri selama lima tahun terakhir.

“Jawa Timur sebagai provinsi dengan ekonomi terbesar kedua di Indonesia, memiliki ekosistem bisnis yang kondusif dengan banyak kemudahan yang bisa didapatkan oleh para investor,” ungkap Emil. 

Di antaranya adalah kemudahan perpajakan. Seperti insentif PPN, PPh, dan Bea Masuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik. Serta KEK Singhasari bagi investor dengan jumlah minimal Rp 100 miliar. 

BACA JUGA: Kanwil DJP Jatim II Gelar Tax Gathering 2024, Ajak Wajib Pajak Manfaatkan Coretax

“Jawa Timur ini memiliki dua KEK yang ramah investasi. Yaitu JIIPE Gresik dan KEK Singhasari. Ini menjadi daya tarik untuk orang masuk dan investasi di KEK. Apalagi di KEK Singhasari sekarang sudah beroperasi salah satu kampus top dunia," ujarnya. 

Iklim investasi di Jatim juga diperkuat dengan adanya East Java Investment Hub yang memberikan kemudahan akses informasi bagi para calon investor. Di antaranya melalui East Java Potential and Opportunity Investment (POINT).

POINT ini mewadahi Investment Project Ready to Offer (IPRO). Termasuk Jatim Online Single Submission (JOSS) untuk memfasilitasi perizinan.

“Ini upaya untuk mempermudah investor  masuk ke Jawa Timur. Kita harus memikirkan bagaimana cara kita mendorong investasi masuk. Kuncinya adalah one stop service. Jangan njelimet," tegasnya.

BACA JUGA: PT Bhirawa Steel Peduli Kawasan Konservasi Mangrove Romokalisari

Jawa Timur merupakan provinsi dengan sumbangsih ekonomi nomor dua terbesar di Indonesia. Kontribusinya mendekati 1 per 6 perekonomian Indonesia. Di mana Indonesia sendiri menyumbang setengah perekonomian ASEAN.

“Ini artinya hampir 10 persen perekonomian Asia tenggara ada di Jawa Timur. Investasi adalah bagian dari rencana pengembangan wilayah yang jadi prioritas nasional,” ujar Emil. 

Terdongkraknya investasi di Jatim juga disebabkan posisi strategis Jawa Timur. Adanya wilayah aglomerasi Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertasusila) memajukan perindustrian Jawa Timur.

Mantan Bupati Trenggalek itu menyebutkan bahwa perkembangan investasi kini mencapai ke wilayah Mataraman. Adanya Bandara di Kediri, seda dan investasi di bidang pariwisata juga dikembangkan di kawasan lereng Bromo Tengger Semeru. 

BACA JUGA: Manfaat Pembangunan Kawasan JIIPE dan Smelter

Kategori :