Film Watchmen, adaptasi novel grafis legendaris karya Alan Moore, mengusung pertanyaan besar tentang moralitas pahlawan super. Alih-alih menyuguhkan pertarungan fisik semata, film itu lebih menyoroti pergulatan batin para karakternya.
Mereka adalah sosok yang cacat moral maupun emosional. Dengan tema politik dan sosial yang kuat, film itu menggambarkan bahwa kekuatan super tidak selalu membawa kebaikan. Justru malah memperumit masalah.
Kick-Ass – Pahlawan Tanpa Kekuatan Super
Kick Ass adalah film unik karena karakter pahlawan utama ingin menjadi superhero meski tak memiliki kekuatan super.--Sensacine
Kick-Ass merupakan film tentang seorang remaja biasa yang ingin menjadi pahlawan super. Remaja itu tahu bahwa dirinya tak memiliki kekuatan apa pun. Film itu menghadirkan realitas pahit dari konsep tersebut. Tanpa kekuatan super, sang tokoh utama sering terluka dan gagal. Namun, ia tetap berjuang.
Dengan campuran antara komedi, aksi brutal, dan sentuhan satir, film itu menawarkan pandangan realistis tentang apa artinya menjadi pahlawan tanpa kekuatan yang fantastis.
BACA JUGA:Sinopsis Blue Beetle, Film Superhero DC yang Underrated Namun (Sebenarnya) Menjanjikan
BACA JUGA:3 Hal Absurd di Film Deadpool & Wolverine, Henry Cavill Rela Cukur Kumis ala Adam Suseno
Empat film itu berhasil menembus batasan genre pahlawan super dengan menyajikan cerita yang lebih dalam dan kompleks.
Mereka menunjukkan bahwa menjadi pahlawan tidak hanya tentang kekuatan super dan menyelamatkan dunia, tetapi juga tentang menghadapi diri sendiri, kekuasaan, dan moralitas.