SURABAYA, HARIAN DISWAY - Debat perdana Pilgub Jatim 2024 menyisakan polemik. Bukan karena perkataan ketiga pasangan calon (Paslon). Bukan juga karena pendukung dari masing-masing paslon. Tetapi karena logo partai yang nyasar di paslon lain.
Debat perdana itu disiarkan langsung oleh dua stasiun televisi nasional dan kanal YouTube KPU Jatim.
Di awal debat itu dilaksanakan, ketiga pasangan calon kembali dikenalkan. Di tayangan televisi menampilkan partai pengusung masing-masing pasangan calon.
Sayangnya, logo Partai Keadilan Bangsa (PKB) yang seharusnya sebagai partai pengusung paslon nomor urut satu: Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, malah nyasar ke paslon nomor urut dua: Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
BACA JUGA: Debat Perdana, Khofifah: Ajang Menyampaikan Capaian Lima Tahun Pertama
Alhasil, logo PKB dua kali ditampilkan dalam debat yang bertemakan: Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur ini.
Ketua Tim Pemenangan Luluk-Lukman, Fauzan Fuadi mengaku kecewa dengan kondisi itu. Menurutnya, hal itu sangat tidak profesional. Sebagai partai pengusung tunggal Luman, ia protes mengapa hal demikian terjadi.
Bendahara DPW PKB Jatim ini mengaku tidak tahu persis apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan dalam kejadian tersebut. Namun yang pasti, dengan kejadian tersebut, PKB merasa sudah sangat dirugikan.
BACA JUGA: Gus Halim: Debat Ini Penting Bagi Luman untuk Menunjukkan Kemampuan
"Saya nggak ngerti ini kelalaian pihak KPU Jatim, media partner dalam hal ini kompas TV atau dari pihak EO. Yang jelas PKB merasa sangat dirugikan akibat kejadian tersebut," kata Fauzan, Sabtu 19 Oktober 2024.
Menurutnya, KPU Jatim telah bertindak ceroboh. Serta membuat loyalis Luman dari unsur PKB, dibuat bingung. Siapa sebenarnya yang diusung PKB. Oleh karenanya, ia tegaskan tampilan gambar PKB sebagai pengusung Khofifah-Emil janganlah dianggap sepele.
"KPU Jatim bertindak kurang cermat dan tidak profesional. Ini perkara yang sangat sepele. Mengapa sampai kebobolan?" tanya Fauzan.
BACA JUGA: Para Ketum Partai Berkumpul Rayakan HUT Prabowo: Mari Bersama Jaga Persatuan Nasional
Sebagai penyelenggara tunggal debat, KPU Jatim tidak bisa dengan hanya klarifikasi. Kesalahan yang dibuat KPU Jatim dinilainya sangat fatal. Bahkan sudah menyebar luas.
"Seharusnya tidak cukup hanya klarifikasi atau pembetulan saja. Sebab screenshot tayangan yang keliru tersebut telah menyebar ke mana-mana," ujarnya. "Harus ada permohonan maaf resmi," tambahnya.