Debat Pilgub Jatim 2024: Khofifah Paparkan Capaian Kesehatan, Emil Bicara Gig Economy

Sabtu 19-10-2024,20:48 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Dalam debat Pilgub Jatim 2024 Jumat, 18 Oktober malam, Khofifah memaparkan hasil kepemimpinannya selama 5 tahun terakhir di bidang kesehatan. 

Capaian itu berupa komitmen pemprov dalam menurunkan angka penyakit Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi. Khofifah menegaskan bahwa di periode pertama, Khofifah-Emil memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan layanan kesehatan di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Pemprov Jatim sudah mengirim perawat di seluruh desa di Jatim. Sehingga saat ini, Ponkesdes di Jatim sudah didampingi oleh perawat yang dikirim oleh Pemprov,” tegas Khofifah.

Tidak hanya itu, sejauh ini Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah telah meluncurkan program deteksi dini bagi masyarakat. Agar penanganan penyakit jantung, kanker dan juga stroke di Jatim bisa dilakukan cepat dan tepat. Karena beberapa kasus keberhasilan penanganan penyakit ini adalah masalah kecepatan penanganan. 

BACA JUGA:Khofifah Dalam Debat Pertama Pilgub Jatim: Kami Selalu Memuliakan Masyarakat Madura

“Jadi kami siapkan stroke center di RSUD Dr Soetomo dan di rumah sakit tipe A Pemprov. Lalu ada Onkologi Center. Artinya upaya promotif rehabilitasi sudah kami siapkan. Namun tentu harapan kami masyarakat Jatim semuanya sehat,” tegas Khofifah.

Cawagub Jawa Timur Nomor Urut 2 Emil Elestianto Dardak juga tampil sangat baik. Ia mampu menjawab pertanyaan tema debat dari panelis maupun paslon lain dengan menyajikan data capaian yang telah dilakukan selama ini.


RSUD Dr Soetomo Surabaya melakukan uji forensik pada jenazah korban insiden miras di The Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya-Nadia/Harian Disway-

Salah satunya terkait masalah pengangguran dari kalangan lulusan SMK. Sebagaimana diketahui, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jatim di tahun 2023 adalah 3,74 persen. Dengan tegas Emil menegaskan bahwa tidak semua lulusan SMK menganggur. 

Emil menegaskan bahwa tolok ukurnya berbeda dalam memperoleh data pekerjaan lulusan SMK. Bahwa banyak yang masih menghitung angka pengangguran dengan menghitung berdasarkan jam kerja 8 jam.

BACA JUGA:Tampil Unggul di Debat Perdana, Khofifah-Emil Paparkan Program BOP Paud dan Bosda Madin Pada Periode Pertama

“Padahal sekarang pekerja kreatif banyak lulus dari SMK kita yang kemudian jadi freelancer. Bahwa tenaga kerja tidak hanya yang karyawan. Karena sekarang eranya adalah gig economy,” ujar Emil Dardak.

Di era gig economy, anak muda cenderung lebih suka sebagai pekerja lepas yang memiliki jam kerja lebih fleksibel dan juga tidak terikat. Namun mereka berpenghasilan dan melakukan kerja-kerja kreatif.um

“Dan pemprov jatim adalah provinsi pertama yang menyajikan solusi untuk gig economy. Kami mencomblangi antara klien dan user dan itu banyak dari teman teman lulusan SMK,” tegas Emil Dardak.

Program yang dilakukan tersebut adalah Millenial Job Center yang dilakukan di lima bakorwil di Jawa Timur. Di sini anak muda diberikan kursus keahlian yang kemudian didampingi oleh tutor sehingga mereka siap untuk menerima project yang sesuai dengan keahlian mereka.

Kategori :