Penduduk Pulau Ruang Korban Erupsi Akan Direlokasi Permanen, Pulau Ruang Jadi Kawasan Konservasi

Minggu 27-10-2024,12:16 WIB
Reporter : Neha Hasna Maknuna*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Sebanyak 287 kepala keluarga yang menjadi korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara akan direlokasi secara permanen.

Sebelumnya, mereka tinggal di Pulau Ruang yang merupakan daratan tempat Gunung Api Ruang berada.

Menurut rencana, penduduk akan dipindahkan ke lokasi relokasi di Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara, Billy Legi, menjelaskan sebelumnya angka korban bencana, mencapai 301 kepala keluarga.

"Mungkin data sebelumnya 301 kepala keluarga adalah data yang tercatat sebelum terjadinya bencana," ungkap Billy Legi di Manado, Minggu, 27 Oktober 2024.

BACA JUGA:Jokowi Tugaskan AHY Cek Lahan Bakal Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang

BACA JUGA:Jokowi Tugaskan AHY Cek Lahan Bakal Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Setelah dilakukan verifikasi pasca-bencana, ditemukan bahwa beberapa keluarga mungkin sudah pindah atau meninggal, sehingga jumlah yang dilaporkan oleh pemerintah setempat menjadi 287 kepala keluarga.

"Data keluarga yang akan menempati hunian tetap atau huntap di sana (Desa Modisi,Red) sesungguhnya adalah ranah pemerintah daerah," jelasnya.

Di titik relokasi yakni Huntap Modisi, selain penyediaan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM), juga akan dibangun kantor desa dan puskesmas pembantu.


Evakuasi 287 KK korban erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara, Minggu 27 Oktober 2024-Doc. Satu Harapan-

Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) berencana untuk menyelesaikan pembangunan lima gereja di lokasi tersebut hingga bulan Desember.

Pembangunan gereja ini akan mengikuti eksisting yang ada di Pulau Ruang, tempat tinggal sebelumnya bagi warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi.

"Kami berupaya agar setidaknya satu gereja dapat digunakan untuk ibadah menjelang perayaan Natal," ujarnya.

Dari lima gereja yang akan dibangun, dua unit akan diperuntukkan bagi jemaat Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud, dua unit untuk jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia, dan satu unit untuk jemaat Advent.

Kategori :