Pembekuan BEM FISIP Unair Dinilai Represif dan Tak Demokratis, Begini Ragam Kritik Mahasiswa

Minggu 27-10-2024,14:52 WIB
Reporter : Vini & Satriyo
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY - BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) dibekukan Dekanat sejak Jumat, 25 Oktober 2024.

Itu setelah BEM FISIP Unair melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis memasang karangan bunga di taman Kampus B, Selasa, 22 Oktober 2024. Tepatnya pukul 15.00 WIB.

Dari foto yang beredar, BEM FISIP Unair memberikan ucapan selamat atas momen pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:Dekan FISIP Unair Enggan Berkomentar Soal Pembekuan BEM, Sebut Akan Lakukan Pemanggilan Senin Esok

Namun, karangan bunga yang dibuat bukan lah karangan pada umumnya. Tidak ada puji-pujian dalam karangan bunga berbentuk segi panjang tersebut, melainkan kalimat yang cukup satire.


Pintu masuk gedung FISIP Unair-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway -

Bukan hanya menjadi bahan perbincangan kampus, aksi tersebut pun memicu kontroversi tentang batas kritik mahasiswa.

Para mahasiswa mempertanyakan: apakah kebebasan berekspresi di kampus masih dihargai atau justru dibatasi?

BACA JUGA:Ucapan Satire Berujung Pembekuan BEM FISIP Unair, Mahasiswa: Kebebasan Berpendapat Dibatasi?

Mahasiswa antropologi FISIP Unair angkatan 2022 berinisial E juga menyampaikan keresahan terhadap pembekuan yang dilakukan Dekanat mereka secara sepihak.

E dan teman-temannya merasa resah karena semua kegiatan fakultas yang biasanya diadakan oleh fakultas kini sudah tiada dan berhenti seketika. 

"Terlalu cepat buat mutusin, harusnya diskusi terlebih dahulu," jelasnya saat dihubungi Harian Disway, Minggu, 27 Oktober 2024.

Hal senada juga dilontarkan oleh G, mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Unair. 

BACA JUGA:Dibekukan Buntut Karangan Bunga Satire, BEM FISIP Unair Akan Temui Dekanat Senin Besok

Ia baru tahu kabar pembekuan tersebut dari informasi yang diunggah akun Instagram resmi BEM FISIP Unair.

Kategori :