SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah SK pembekuan dicabut oleh Dekan FISIP Unair, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNiversitas Airlangga (Unair) menggelar konferensi pers di depan Gedung FISIP, Selasa , 29 Oktober 2024.
Dalam pidatonya, Presiden BEM Tuffahati Ulayyah menyampaikan rasa terimakasihnya kepada berbagai pihak yang telah menyatakan dukungan dan solidaritasnya kepada BEM FISIP.
"Dengan demikian, kemenangan bersama ini juga menjadi bukti bagi teman-teman mahasiswa di luar sana untuk tidak takut dalam menyuarakan kritik. Sebagai mahasiswa, kritisisme adalah identitas kita," ujar Tuffa.
Semenjak viralnya karangan bunga dari BEM FISIP yang ditujukkan untuk Prabowo-Gibran, mereka masih mendapat serangan siber melalui berbagai media sosial. Terutama cyber bullying.
"Namun, yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah bahwa meskipun status BEM FISIP Unair sudah kembali cair, kegaduhan masih berlangsung di media sosial," lanjutnya.
BACA JUGA:Kontroversi Karangan Bunga, Presiden BEM Unair: Jangan Sekali-kali Intervensi Mahasiswa
BACA JUGA:BEM FISIP Unair Dibekukan, Ini Respons Tegas Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Ia mengatakan bukan hanya akun media sosial BEM FISIP Unair yang menerima serangan siber, akun BEM Unair, akun pribadinya, serta akun pribadi beberapa anggota BEM lainnya juga tidak luput dari serangan tersebut.
"Hal tersebut tentunya membuat saya miris, sebagai seorang yang merdeka penyampaian kritik lalu dihujani dengan serangan siber yang sifatnya masif dan terkoordinir kemudian merupakan sebuah ancaman nyata bagi kebebasan berekspresi," ungkapnya.
Menurutnya, masalah ini bukan lagi mengenai pembekuan, tetapi serangan siber lah yang merupakan ancaman dalam kebebasan berkespresi hari ini.
Presbem FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, menunjukkan komentar-komentar yang menyerangnya di medsos, sebagian besar merupakan komentar body shamming. (Selasa 29_10_2024) --Harian Disway/ Angelita Ariko Pinkan
"Bentuknya adalah body shaming yang pertama, kemudian narasi ‘setelah selesai kampus akan susah mendapat pekerjaan’ dan sebetulnya yg paling banyak adalah body shaming kemudian menyumpahkan seperti itu hal-hal yang tidak baik," jelas Presiden BEM FISIP tersebut.
BACA JUGA:Makin Solid! BEM FISIP UWKS Bela BEM FISIP Unair Soal Karangan Bunga untuk Prabowo-Gibran
Terkait pendampingan, pihak BEM telah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya dan akan menghubungi mereka jika diperlukan bantuan lebih lanjut.