Aparat Tiongkok Menelepon Warga dan Bertanya Apakah Sedang Hamil

Rabu 30-10-2024,14:02 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Penduduk juga akan diberi layanan pendaftaran kelahiran, tes kehamilan gratis, dan layanan reproduksi lainnya, tulis Caixin Global.

Bulan ini, Pusat Penelitian Kependudukan dan Pembangunan Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan melakukan survei nasional untuk mendapatkan data baru tentang pandangan tentang pernikahan dan kesuburan serta faktor-faktor utama yang memengaruhinya.”

BACA JUGA:Jamu Makan Siang Wapres Tiongkok Han Zheng, Wapres Gibran Rakabuming Raka Perkenalkan Kekayaan Kuliner Indonesia

BACA JUGA:Terima Kunjungan Han Zheng Seusai Dilantik, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Kerja Sama dengan Tiongkok

Survei tersebut akan menargetkan wanita usia subur, antara 15 dan 49 tahun, di 150 kabupaten. Fokusnya adalah data kesulitan nyata dan kebutuhan keluarga dalam kelahiran dan pengasuhan anak. Harapannya bisa menghasilkan kebijakan untuk mendongkrak laju populasi plus merumuskan insentif kesuburan.

Gambaran demografi Tiongkok memang terasa suram. Angka kelahiran tahunan terus merosot ke rekor terendah. Kelahiran baru pada 2023 adalah 9 juta bayi. Padahal, pada 2014, jumlah kelahiran per tahun adalah 17 juta jiwa.

Langkah-langkah negara untuk mengatasi krisis demografi juga telah berjalan. Tujuannya adalah mendorong kelahiran dan membantu pasangan muda serta keluarga, sekaligus mendukung populasi yang cepat menua.

Dewan negara Tiongkok juga menguraikan langkah-langkah pada Senin, 28 Oktober 2024, dengan menyerukan upaya untuk membangun budaya pernikahan dan kemauan melahirkan. Mereka terus menyebarkan nilai-nilai penghormatan pada kelahiran, pernikahan di usia yang tepat, dan tanggung jawab bersama orang tua untuk pengasuhan anak. (*)

 

Kategori :