HARIAN DISWAY - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menerima kunjungan dari organisasi PATRI (Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia) di Kantor Wakil Menteri Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Oktober, 2024.
Viva memberikan apresiasi kepada kiprah organisasi yang didirikan pada 16 Februari 2004. PATRI telah menorehan kemajuan tidak hanya pada anggotanya namun juga kepada daerah yang mereka tempati serta pada bangsa dan negara.
“Anak transmigran sekarang hebat-hebat, ada yang sudah menjadi professor, doktor, dan ada juga yang masuk STPDN dan akmil”, ujar Politisi PAN itu.
Banyaknya prestasi yang ditunjukan oleh anak transmigran kata Viva Yoga menunjukan bahwa pendidikan yang mereka tempuh di daerah, tidak kalah dengan yang ada di kota.
Meski para transmigran sudah memperoleh lahan resmi dari pemerintah, namun di antara mereka ada yang terlibat konflik pertanahan dengan pihak lain. Di sinilah Viva Yoga memuji advokasi yang dilakukan oleh PATRI dalam menyelesaikan masalah yang ada.
BACA JUGA:Aturan Kemasan Rokok Polos Picu Ancaman PHK, Kemnaker Berupaya Carikan Solusi
“Banyak transmigran mengadu masalah pertanahan pada organisasi ini,” tuturnya. “Perjuangan PATRI dalam membela haknya ditempuh hingga ke Sekretariat Negara dan Kementrian ATR/BPN”, tambahnya.
Pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu menyebut, para transmigran di daerahya tidak sekadar menjadi petani, peladang, berkebun tanaman industri hingga menjadi nelayan namun mereka juga membangun sumber daya manusia (SDM).
“Di Barito Kuala mereka membangun Kampung Inggris bekerja sama dengan Universitas Islam Kalimantan”, ungkapnya. “Di Riau mereka membangun pesantren”, tambahnya.
Menurut Viva Yoga dua contoh di atas merupakan di antara sekian kiprah PATRI dalam mengembangkan SDM.
Viva Yoga optimis daerah transmigran yang dulunya sepi dan jauh dari sentra perekonomian, ke depannya akan menjadi pusat pertumbuhan baru atau daerah penyangga kota yang sudah ada.
BACA JUGA:Kemendes PDTT Luncurkan Vokasi Desa, Latih Warga Dengan Penguatan Skill Vokasi
Optimisme ini muncul karena PATRI juga membiakan lembaga perekonomian. Lembaga perekonomian yang dikembangkan itu seperti koperasi, LKM, BMT. “PATRI Riau mendirikan koperasi yang sudah memproduksi pakan ternak dan PATRI Kalimantan Selatan memproduksi gula aren,” ujar alumni Program Pascasarjana UI itu.
PATRI Sumatera Selatan lewat KTM Banyuasin memproduksi batik. Sedang PATRI Sumatera Barat lewat KTM Lunang Silaut membuat batik liek. Menurut Viva Yoga, usaha PATRI bergantung pada kondisi alam dan lingkungan di sekitarnya. Modernnya Kota Jakarta membuat PATRI Jakarta mendirikan Kopadira (Koperasi Patri Digital Sejahtera).
Dirinya mendorong agar organisasi yang tersebar dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia itu terus bergiat apalagi di masa Presiden Prabowo Subianto, transmigrasi mendapat perhatian kembali, buktinya dibentuk kementerian tersendiri.(*)