SURABAYA, HARIAN DISWAY - SMA Santo Carolus Surabaya menggelar Bulan Bahasa dalam rangka merayakan Sumpah Pemuda 2024. Salah satu lomba unik yang diadakan adalah Stand Up Comedy dalam Bahasa Jawa.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis, 31 Oktober 2024 di gedung SMA Santo Carolus Surabaya. Tahun ini, Bulan Bahasa SMA Santo Carolus mengangkat tema Harmoni Bahasa Indonesia: Berkembang, Berjaya, dan Bermartabat.
Para siswa tampak antusias menyambut Bulan Bahasa. Beberapa dari mereka mengenakan kostum adat daerah untuk memeriahkan acara.
Tema itu menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dan penyesuaian dengan zaman, teknologi, dan kebutuhan masyarakat modern, tanpa kehilangan identitas aslinya.
BACA JUGA:Tim PKM Polinema Kembangkan Website Bilingual, Ingin Bawa Desa Wisata Tulusbesar Mendunia
Siswa-siswi SMA Santo Carolus Surabaya menyambut antusias Bulan Bahasa 2024, 31 Oktober 2024-Media SMA Santo Carolus Surabaya-
"Bulan Bahasa ini diadakan setiap tahun. Tujuannya untuk membiasakan anak menggunakan Bahasa Indonesia dan mencintai budaya daerah. Tahun ini lombanya lebih bervariasi," ujar Yosinarti Poegoeh, Kepala Sekolah SMA Santo Carolus Surabaya.
SMA Santo Carolus juga berupaya mendorong para siswa untuk memiliki wawasan global. Mereka didorong untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, tapi tetap melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya.
Salah satu lomba yang paling menarik dalam Bulan Bahasa 2024 adalah Lomba Stand Up Comedy. Kegiatan itu dirancang untuk mengajak siswa berkreasi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lokal.
Lomba itu adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan melestarikan bahasa daerah dengan cara yang unik.
BACA JUGA:FK Unair Edukasi Pencegahan Anemia ke Remaja Melalui Komik Edukasi
Pandji Surya Adinata peserta lomba Stand Up Comedy Bulan Bahasa SMA Santo Carolus Surabaya, 31 Oktober 2024-Media SMA Santo Carolus-
Salah seorang peserta lomba Stand Up Comedy mengutarakan pengalamannya saat mengikuti lomba. Ia berujar bahwa ia menjadi "tumbal" untuk mewakili kelasnya.
"Awalnya saya sudah mengisi formulir untuk ikut lomba lain. Tapi, karena wali kelas yang nyuruh, jadi mau gimana lagi? Sudah enggak bisa membantah," ujar Pandji Surya Adinata.
"Saya juga enggak nyiapin materi, jadi cuma memantau lewat sosial media. Tapi ada beberapa momen garing. Jadi saya spontan teriak biar penonton ketawa," sambung siswa kelas XII 3 itu.