Mengenakan pakaian sistem layering membantu melindungi tubuh dari suhu yang dingin selama pendakian musim hujan-tangkapan layar-YouTube
Layering pakaian yang tepat akan membuat tubuh merasa lebih hangat ketika pendakian, terutama di musim hujan. Biasanya, layering terdiri dari tiga bagian. Base layer sebagai lapisan dasar yang langsung bersentuhan dengan kulit.
Gunanya untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Material yang direkomendasikan adalah polyester atau sintetis yang mampu menyerap keringat.
Insulating Layer atau lapisan kedua yang berfungsi untuk memberikan kehangatan dan mengatur kelembaban. Material yang memiliki fleksibilitas tinggi seperti polar dan fleece atau bulu angsa sangat direkomendasikan.
BACA JUGA: Uji Nyali Mendaki Merbabu Jalur Suwanting (2): Bukan Puncak, Cukup Sabana
Shell layer atau lapisan paling luar yang melindungi tubuh dari cuaca buruk. Untuk lapisan ini sebaiknya menggunakan material waterproof, windproof, dan breathable. Selama pendakian sebaiknya memakai pakaian quick dry karena cepat kering dan ringan.
Sehingga mengurangi resiko hipotermia. Hipotermia adalah kondisi darurat dimana suhu tubuh turun drastis dan kehilangan panasnya. Hal ini berbahaya jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sebaiknya dicegah sebelum terjadi.
4. Gunakan Trekking Pole
Trekking Pole untuk penopang tubuh selama pendakian-tangkapan layar-YouTube
Trekking pole membantu menjaga keseimbangan tubuh serta sebagai topangan tubuh untuk mengurangi nyeri di lutut dan sendi. Medan tanah di jalur pendakian menjadi lebih licin ketika hujan, sehingga berbahaya apabila tidak ada penopang tubuh.
BACA JUGA: Ojek Mogok Dini Hari, Lanjut Mendaki Seorang Diri
Ujung trekking pole bisa disesuaikan sesuai dengan medan pendakian. Untuk musim hujan sebaiknya menggunakan ujung yang runcing agar bisa menancap pada tanah dan mencegah tergelincir.
5. Mempelajari Jalur Gunung yang akan Dilalui
Sebelum mendaki, sebaiknya pelajari dulu jalur gunung yang akan dilewati. Hal ini bisa dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Memahami jalur pendakian akan memudahkan pendaki untuk menemukan lokasi berteduh.
Seperti gua atau pos pendakian, yang dapat digunakan sebagai tempat berlindung saat hujan deras atau badai. Pendaki juga bisa mengantisipasi risiko tergelincir di jalur berlumpur, berbatu, atau curam.
Pendaki lebih mengenal rute dan penanda alam di sepanjang jalur, sehingga mengurangi risiko tersesat terutama jika kabut turun atau jalur menjadi kurang terlihat.