Serba-serbi Hari Arwah 2 November, Tradisi Umat Katolik

Jumat 01-11-2024,12:56 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Setiap tahun pada 2 November, Gereja Katolik di seluruh dunia memperingati Hari Arwah Semua Orang Beriman atau All Souls Day. Tradisi ini adalah momen khusus bagi umat Katolik.

Untuk mendoakan jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia namun diyakini masih berada dalam proses penyucian di purgatorium. Dengan harapan dan doa, umat meminta pengampunan bagi arwah orang-orang terkasih yang telah berpulang.

Agar mereka segera mendapatkan kedamaian kekal dan diterima di surga bersama para kudus. Peringatan ini mengikuti Hari Raya Semua Orang Kudus yang dirayakan setiap 1 November.

BACA JUGA: Bincang Santai di Gereja Katolik Redemptor Mundi, Membahas Perbedaan dan Keberagaman dalam Bingkai Seni

Secara khusus, pada Hari Arwah Semua Orang Beriman, umat Katolik melakukan misa dan berdoa bagi jiwa-jiwa di api penyucian. Mereka juga sering mengunjungi makam keluarga atau orang-orang terdekat.

Lalu menghiasnya dengan bunga dan menyalakan lilin sebagai tanda penghormatan.

Sejarah Hari Arwah

Sejarah peringatan ini bermula sejak abad ke-6, ketika komunitas Benediktin mulai mendoakan jiwa-jiwa yang telah meninggal. Pada tahun 998, Rahib Odilo dari Biara Cluny di Prancis menjadikannya sebagai peringatan universal dalam Gereja Katolik.

Hari Arwah bukan sekadar tradisi untuk mengenang yang telah berpulang, tetapi juga mengajarkan umat Katolik akan pentingnya doa bagi mereka yang masih berada di api penyucian.

BACA JUGA: Berebut Simpati Warga Pennsylvania, Kamala Kunjungi Gereja, Trump Berlagak Jadi Pegawai McDonald

Menurut ajaran Katolik, api penyucian atau purgatorium adalah tahap pemurnian bagi jiwa-jiwa yang, meski telah hidup dalam persahabatan dengan Tuhan, belum sepenuhnya suci. Proses ini diyakini memungkinkan jiwa-jiwa tersebut dibersihkan.

Sebelum memasuki kebahagiaan kekal di surga. Pada hari ini, umat Katolik memanjatkan doa khusus selama sebulan penuh agar mereka yang telah wafat dapat segera memandang Tuhan dalam kebahagiaan abadi.

Dalam keyakinan Katolik, kematian bukanlah akhir. Melainkan perubahan dari kehidupan duniawi ke kehidupan kekal. Umat percaya hidup tidak hilang melainkan diperbaharui. Setelah perjalanan di dunia ini selesai, tersedia kediaman abadi di surga.

BACA JUGA: Kritik Harris-Trump, Paus Minta Umat Katolik AS Pilih Capres yang Lebih Kecil Kejahatannya

Kematian dianggap sebagai pertemuan dengan Kristus, Sang Kebangkitan dan Kehidupan, saat di mana mereka yang telah berpulang mempercayakan diri sepenuhnya pada kasih Tuhan dan akhirnya pulang ke rumah Bapa di surga.

Kategori :