Gunung Lewotobi Berstatus Awas, Penerbangan di NTT Waspada Dampak Abu Vulkanik

Selasa 05-11-2024,12:12 WIB
Reporter : Cindy Berliana Wibowo*
Editor : Taufiqur Rahman


Rumah-rumah dan bangunan warga terbakar akibat abu panas dari Gunung Lewotobi Laki-laki-Dok. BPBD Kabupaten Flores Timur-

Sebagai bentuk mitigasi dampak dari pembatalan dan penutupan bandara, Lukman meminta maskapai penerbangan memberikan kompensasi bagi penumpang yang terdampak.

Ia mengimbau maskapai untuk memberikan pengembalian dana penuh (full refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau reroute ke bandara terdekat apabila memungkinkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak ketidaknyamanan yang dialami penumpang.

BACA JUGA:Penduduk Pulau Ruang Korban Erupsi Akan Direlokasi Permanen, Pulau Ruang Jadi Kawasan Konservasi

Terkait penanganan force majeure ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengacu pada Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2019 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara Collaborative Decision Making (CDM) dalam menghadapi situasi abu vulkanik.

Kedua dokumen tersebut memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan bersama antara berbagai pihak terkait, khususnya dalam penanganan dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

Sementara itu, dari hasil paper test yang dilakukan hingga pukul 16.00 WITA kemarin, hampir seluruh bandara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dinyatakan aman dari paparan abu vulkanik.

BACA JUGA:Muntahkan Kolom Erupsi Setinggi 5 Kilometer, Gunungapi Ibu Naik Level IV (Awas), Warga Diungsikan

Namun, Bandara Komodo di Labuan Bajo menunjukkan adanya aktivitas debu vulkanik meskipun dalam kadar tipis. Untuk alasan keamanan, bandara ini sementara ditutup dengan penerbitan NOTAM (Notice to Airmen) Nomor A3479/24.

"Kami berharap agar situasi segera membaik sehingga aktivitas penerbangan dan operasional bandara dapat kembali normal," ujar Lukman, menyampaikan harapannya untuk pemulihan kondisi di kawasan terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

*) Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Program MBKM Magang Harian Disway

Kategori :