Dalam jumlah kecil zat surfaktan tidak berbahaya, tetapi jika berlebih dan langsung terkontaminasi di air maka air tersebut akan tercemar. Mengakibatkan hilangnya unsur oksigen yang membuat air menjadi keruh.
BACA JUGA: 4 Cara Mudah Jaga Lingkungan, Mulai dari Diri Sendiri
Akhirnya makhluk hidup di sana akan mati dan merusak ekosistem di sana. "Zat itu ada diberbagai produk seperti sabun dan deterjen," jelas Ipung. Ia menyarankan pada anak-anak untuk bertanggung jawab pada penggunaan produk sejenisnya.
Agar dikemudian hari air tidak lagi rusak akibat zat surfaktan. Para pendamping ternyata sangat mengapresiasi acara yang digagas Ghoete Institut itu. Salah satunya adalah Angelia Kusuma Dewi Anggraini.
"Alhamdulillah kegiatannya sangat bagus sangat sesuai dengan perkembangan lingkungan saat ini. Anak-anak juga senang mengikuti acara itu," ucapnya. Guru SD Islam Al Azhar 35 Surabaya itu mengharapkan masyarakat semakin peduli.
Atas sampah yang dihasilkan. Lalu masyarakat bisa menerapkan zero waste dengan memilah dan memilih sampah. Apalagi Angelina juga bercita-cita untuk bisa membuat sampah lebih bernilai dengan konsep 3R (Reuse, Reduce and Recicle). (*)