Foto keluarga Roeslan Abdulgani yang tergambar di atas piring.-Martinus Ikrar Raditya-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Refleksi Hari Pahlawan: Kita Masih Terjajah dalam Kedaulatan Digital
Kombinasi antara barang-barang bersejarah dan usaha kecil-kecilan itu menambah kesan hidup pada rumah tersebut. Seolah menggabungkan memori masa lalu dengan kehidupan masa kini.
Yang menarik, rumah ini tidak sekadar menjadi tempat untuk mengenang sejarah. Tetapi juga menjadi ruang berkumpul komunitas sejarah seperti Begandring Soerabaia. Anggota komunitas itu kerap menggelar diskusi di ruang tamu yang penuh nilai sejarah itu.
Bahkan, beberapa instansi pendidikan juga kerap mengunjungi rumah ini. Terutama untuk memberikan pengalaman belajar langsung kepada para siswa mengenai sejarah perjuangan bangsa.
Kuncarsono Prasetyo, salah satu penggagas Begandring Soerabaia, mengungkapkan tentang pentingnya peran komunitas dalam menjaga sejarah Kota Surabaya. Menurutnya, meskipun pemerintah sudah lebih terbuka terhadap masukan publik, masih banyak rumah-rumah bersejarah di Surabaya yang belum mendapat perhatian layak.
“Saking banyaknya pahlawan di Surabaya, mungkin pemerintah kewalahan mengurus semua,” ujarnya. Semua yang terlibat dalam proses pembebasan adalah pahlawan. Banyak yang belum tersentuh. Salah satunya, rumah keluarga Mayjen Sungkono.
Mirisnya lagi, status keluarga Mayjen Sungkono masih miskin. Padahal, jasa sang pahlawan itu begitu besar bagi bangsa Indonesia.
BACA JUGA:IPIP Kenang Jasa Para Awak KRI Nanggala 402 di Hari Pahlawan 2024
Ruang tamu kediaman Roeslan Abdulgani. Tampak barang-barang dan foto pahlawan nasional tersebut.-Martinus Ikrar Raditya-HARIAN DISWAY
Kuncar menilai bahwa pemerintah seharusnya berperan sebagai fasilitator bagi kebutuhan masyarakat yang ingin mempertahankan warisan sejarah. Dengan menerima usulan dari komunitas yang peduli terhadap sejarah, pemerintah bisa menggandeng banyak pihak untuk terlibat dalam upaya edukasi kepahlawanan.
“Kalau pemerintah mau bekerja sama, ini akan jadi edukasi yang lebih meluas. Karena semakin banyak kelompok dan generasi muda yang bisa belajar dari pahlawan-pahlawan ini,” kata Kuncar.
Rumah Roeslan Abdulgani tetap menjadi daya tarik kuat bagi pecinta sejarah meski hanya sebagian kecil dari rumah ini yang bisa diakses publik. Setiap sudut ruang tamu mampu menghidupkan kembali kisah perjuangan.
Rumah itu bukan sekadar bangunan tua, tetapi adalah tempat di mana sejarah, semangat kebangsaan, dan kenangan hidup Cak Roes terus menyatu di tengah masyarakat. Dengan segala keterbatasannya, rumah ini tetap menjadi simbol perjuangan yang tak akan pernah terlupakan.