Selanjutnya, Unesa dinobatkan Kemendikbudristek sebagai kampus yang memiliki PUI bidang olahraga, sport and exercise research center (SERC).
Itu sebuah rekognisi yang membanggakan karena mampu berkompetisi dengan 90-an PUI dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
PUI SERC memiliki komitmen untuk memproduksi karya-karya inovatif yang memiliki posisi tawar tinggi.
Seiring dengan tuntutan zaman, saat ini karya-karya akademik tidak cukup publikasi di jurnal-jurnal ilmiah, akan tetapi juga harus mengarah pada hilirisasi dan komersialisasi agar dampaknya lebih signifikan bagi berbagai pihak.
Meski demikian, sebagai sport science, riset yang dikembangkan secara nasional bidang keolahragaan perlu dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan dan perhatian yang lebih maksimal.
Misalnya, dalam klasifikasi bidang keilmuan di Kemendikbudristek perlu dieksplisitkan sebagai keilmuan bidang olahraga seperti cabang ilmu lainnya, selama ini bidang olahraga masuk rumpun sosial-humaniora yang sangat luas, walaupun sebagian ada yang berpendapat bidang olahraga masuk dalam bidang sains dan teknologi (saintek).
Di sisi lain, fakta di lapangan, para praktisi bidang olahraga juga telah ikut berkontribusi dalam mengembangkan olahraga bagi masyarakat, baik dalam hal pelestarian olahraga tradisional maupun olahraga modern.
Membumikan olahraga bagi masyarakat penting dilakukan bersama-sama agar masyarakat Indonesia dalam melangsungkan kehidupannya dapat dijalani dengan fisik yang sehat, bugar, bahagia, dan membahagiakan.
Sebagai penutup tulisan ini, dapat dikemukakan bahwa olahraga merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan ilmu-ilmu lain. Di antaranya, ilmu agama, sains, dan psikologi sebagaimana telah dipaparkan.
Oleh karena itu, penting dilakukan kajian secara komprehensif dan ekspansif melalui riset dengan perspektif ilmu-ilmu lainnya.
Di antara manfaat dari kajian komprehensif tersebut, bidang olahraga di beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menjadi pionir sebagai PUI yang berdampak secara kontributif bagi masyarakat secara luas yang mengarah pada hilirisasi.
Bahkan, memiliki posisi tawar komersialisasi yang tinggi. Dan, hal itu telah mendapat rekognisi secara nasional dan internasional. (*)
*) Muhammad Turhan Yani adalah guru besar Fisipol, kepala LPPM Universitas Negeri Surabaya, dan ketua Komisi Pendidikan MUI Provinsi Jawa Timur.