AGAMA DAN OLAHRAGA
Sebagian kewajiban orang tua kepada anak selain mendidik akhlak dan mengajarkan kitab suci adalah melatih jasmani dengan berolahraga. Pada masa nabi, olahraga yang dianjurkan adalah berenang, berkuda, dan memanah.
Meski begitu, tidak berarti olahraga lainnya tidak penting. Sebab, sebagai suatu cabang ilmu, olahraga berkembang pesat dengan berbagai varian atau cabangnya seiring dengan kebutuhan dan situasi zaman yang menyertai.
Setiap olahraga memiliki spesifikasi dan manfaat penting bagi yang melakukannya. Mengapa berenang menjadi salah satu bagian penting olahraga yang secara eksplisit disebutkan dalam agama?
BACA JUGA:Kepastian Hukum di Pernikahan Beda Agama
Padahal, umat manusia pada masa itu rata-rata berada di wilayah gurun pasir. Nabi memiliki kelebihan, di antaranya pandangan jauh ke depan melintasi batas waktu dan tempat.
Secara fisik, manusia bertemu dengan air sebagai sumber kehidupan utama. Hal itu menjadi sunatullah (ketetapan Tuhan). Di sanalah manusia ditantang agar memiliki fisik yang kuat untuk bersahabat dengan air dalam berbagai tempat, termasuk untuk berenang.
Secara filosofis di balik penegasan olahraga renang, dimaksudkan agar seseorang dapat menyelami lautan ilmu seperti menyelam dalam air dengan baik dan penuh perjuangan.
Sementara itu, makna menyelam dalam air berarti berilmu itu harus mendalam, tidak setengah-setengah. Untuk memperolehnya pun, dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh agar cita-cita tercapai dan bermanfaat.
Sedangkan penegasan agama secara eksplisit terkait olahraga berkuda dan memanah untuk melatih jasmani agar menjadi lebih kuat, terampil, teliti, dan tangguh menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
Saat itu situasinya sering dihadapkan pada peperangan sehingga keahlian berkuda dan memanah sangat dibutuhkan dalam menghadapi musuh. Dalam konteks kekinian, kebutuhan olahraga berkuda dan memanah tentu lebih kompleks lagi.
Demikian pula pada bidang atau jenis olahraga lainnya, sangat penting dibiasakan untuk melatih fisik karena fisik yang sehat dan bugar sangat berguna untuk menyehatkan rohani, di samping jasmani.
Seseorang yang fisiknya sehat dan bugar akan dapat melakukan ibadah lebih maksimal daripada saat fisik sedang lemah, apalagi saat sakit.
Dalam konteks ini, dapat dikemukakan kesehatan jasmani berdampak secara signifikan pada kesempurnaan ibadah. Dan, kesehatan rohani juga berpengaruh pada kesehatan jasmani sehingga di sinilah seseorang penting memperoleh keduanya, sehat jasmani dan sehat rohani.
Dalam agama, penting sekali menjaga kesehatan fisik yang salah satunya dapat dilakukan dengan membiasakan berolahraga.
Sebab, untuk menjalankan berbagai ibadah secara maksimal, diperlukan fisik yang kuat, seperti ibadah salat, puasa, dan haji/umrah. Ketiadaan fisik yang sehat akan berpengaruh pada kesempurnaan ibadah.