SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kampoeng Oase Songo di Surabaya sebagai pusat edukasi pengelolaan limbah organik kembali menerima kunjungan. Kali ini dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Kalimantan Timur.
Dipimpin Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Bontang, Syakhruddin, rombongan yang berjumlah 20 orang, termasuk pegiat lingkungan dan pengelola sampah, mengunjungi Kampoeng Oase Songo.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ketua Kampoeng Oase Songo, Yaning Mustika Ningrum, bersama timnya. Menurut Syakhruddin, perhatian besar timnya diarahkan pada pengelolaan sampah organik.
BACA JUGA: Kampung Oase Songo Sambut Kunjungan dari Singapura, Belajar Urban Farming dan Zero Waste
Karena jenis sampah ini menjadi penyumbang utama gas metana jika dibiarkan menumpuk di tempat pembuangan akhir. Ia menyoroti keterlibatan masyarakat sebagai kekuatan utama pengelolaan sampah di Kampoeng Oase Songo.
“Kami belajar dari Kampoeng Oase Songo untuk langsung mengelola sampah dari sumbernya, terutama sampah rumah tangga,” ujar Syakhruddin. Ia menyinggung program Bontang Clean yang telah dimulai sejak Oktober 2024.
Sebagai langkah awal penerapan konsep serupa di Kota Bontang. Syakhruddin menyatakan keinginannya untuk mengundang tim Kampoeng Oase Songo ke Bontang di masa depan, agar mereka dapat melihat hasil implementasi program tersebut.
BACA JUGA: Bangun Kesadaran Cinta Bumi Sejak Dini, KBTK Kristen Petra 7 Berkunjung ke Kampung Oase Ondomohen
Sementara itu, Ketua Kampoeng Oase Songo, Yaning Mustika Ningrum, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Ia melihat momen ini sebagai kesempatan penting untuk berbagi pengalaman dan memperkuat inovasi pengelolaan limbah.
“Harapan kami, upaya DLH Kota Bontang tidak hanya berhenti pada kunjungan ini, tetapi diikuti dengan aksi nyata di lapangan. Perubahan hanya akan terjadi jika teori diimbangi dengan praktik yang konsisten,” ujar Yaning.
Ia juga menyoroti fokus utama Kampoeng Oase Songo dalam dua tahun terakhir, yaitu pengelolaan limbah organik. Sampah basah, yang sering dianggap sepele, justru memiliki kontribusi besar terhadap efek rumah kaca.
Yaning Mustikaningrum menunjukkan maggot yang dibudidayakan saat adanya visit lapangan delegasi penggiat lingkungan dan urban farming dari Kota Bontang Kaltim ke Kampung Oase Songo, Surabaya. -Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY
BACA JUGA: Workshop Pengelolaan Sampah DLH Kediri di Kampoeng Oase, Menambah Wawasan hingga Membangun Jejaring
Kampung ini mengajak masyarakat sekitar untuk menyetor limbah organik, yang kemudian diolah menjadi kompos sebagai pendukung pertanian perkotaan. Pembina Kampoeng Oase Songo, Adi Candra, memberikan pandangan terkait kunjungan ini.
Menurutnya, kedatangan DLH Kota Bontang ini menunjukkan bahwa konsep pengelolaan lingkungan berbasis edukasi dan wisata memiliki nilai strategis yang besar sehingga menginspirasi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
“Kami yakin, ketika pengelolaan lingkungan, pertanian urban, dan ekonomi sirkular dilakukan dengan tekad dan kesabaran, hasilnya akan sangat memuaskan,” jelas Adi saat menerima kunjungan pada Jumat, 15 November 2024.