"Jadi jalannya nanti ada jalan kembar. Jalan yang lama di sisi utara dan di tengahnya ada saluran," kata Syamsul.
Proyek ini tak hanya mencakup pelebaran jalan. Tapi, juga pembangunan sistem drainase. Nantinya, pembangunan saluran akan menggunakan dinding beton Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) untuk mencegah longsor.
BACA JUGA:Marak Rokok Ilegal di Surabaya, Satpol PP dan Bea Cukai Sisir Toko Kelontong
BACA JUGA:7 Rekomendasi Restoran dengan Nuansa Jepang di Surabaya
Konsep saluran di tengah jalan kembar ini mirip dengan yang ada di kawasan Jalan Raya Wiyung. Tepatnya di sekitar Taman Pondok Indah (TPI). Namun, konstruksi saluran pada jalan ini menggunakan dinding beton CCSP.
"Tapi, di TPI itu salurannya pakai batu kali. Nah, ini nanti (Jalan Raya Wiyung-Babatan Unesa) dinding salurannya pakai beton, supaya tidak longsor," jelas dia.
Untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir, Syamsul menyatakan bahwa pihaknya telah meminta kontraktor untuk menyiagakan pompa di lokasi proyek.
Pasalnya, saluran yang sedang dibangun memang belum tersambung. Sehingga harus dibantu dengan pompa agar air tidak menggenang di jalan.
Ia, karena itu, akan tetap siaga selama 24 jam untuk memastikan seluruh sistem drainase berjalan optimal. Langkah itu dilakukan untuk mencegah timbulnya genangan maupun banjir apabila turun hujan.
BACA JUGA:Anak Terdampak Stunting di Surabaya Tersisa 205 Kasus, PJs Wali Kota Ingatkan Ancaman Pra-Stunting
BACA JUGA:Dijanjikan Kerja Pemandu Lagu, 12 Wanita Dikurung di Rumah Kosong di Surabaya
"Jadi Pemkot Surabaya mengusahakan kalaupun ada genangan akan cepat teratasi," kata dia. (*)