Penerbangan yang dikenal dengan 'jalur kangguru' ini berhenti di Surabaya dalam perjalanan ke Singapura, menandai awal mula hubungan udara antara kedua negara.
"Minggu lalu, saya juga berkesempatan mengunjungi Asrama Inggrisan di Banyuwangi," cerita Glen.
Pada 1870, kata Glen, Asrama Inggrisan di Banyuwangi merupakan stasiun kabel telegraf bawah laut yang menjadi penghubung komunikasi antara Australia dengan Asia dan Eropa.
"Serta merupakan jalur kabel bawah laut pertama di Indonesia dari Kota Darwin ke Banyuwangi," kata Glen.
BACA JUGA:H-1 Coblosan, Dispendukcapil Surabaya Targetkan Ribuan Pemilih Pemula Sudah Terekam e-KTP
BACA JUGA:Pilkada Serentak Tinggal Sepekan , 5.296 Pemilih Pemula di Surabaya Belum Rekam e-KTP
Dalam sejarahnya, Australia dipilih oleh Indonesia sebagai wakilnya dalam negosiasi PBB yang akhirnya menghasilkan kemerdekaan bagi Indonesia.
Penjabat sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiyani, turut hadir dan memberikan pandangannya.
Menurutnya, pameran ini bukan hanya sekadar pameran, tapi juga langkah penting dalam mengenalkan kepada masyarakat tentang hubungan Indonesia dan Australia selama ini.
Restu juga mengajak generasi muda untuk belajar dari sejarah 75 tahun yang lalu antara Australia -Indonesia dan mengimplementasikan hubungan baik ini di masa depan.
Pameran ini terbuka untuk umum mulai 19 November hingga 6 Desember 2024. Menampilkan foto, surat, hingga laporan berita dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Sempat Terkendala Pembebasan Tanah, Pelebaran Jalan Wiyung-Babatan Surabaya Rampung Desember
BACA JUGA:Mengurai Kemacetan Jalan Raya Menganti-Babatan Surabaya, Pemkot Lakukan Ini
Setelah Surabaya, pameran ini akan melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta, setelah sebelumnya sukses digelar di Jakarta dan Makassar.
Dengan pameran ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai sejarah panjang persahabatan antara Indonesia dan Australia.
"Serta menginspirasi generasi mendatang untuk terus mempererat hubungan kedua negara," tutur Restu. (*)