Haruskah Melanjutkan Studi Magister/Master (S-2)?

Kamis 21-11-2024,20:56 WIB
Oleh: Irfan Marwanza & Onnie R.P.*

JIKA ANDA seorang sarjana strata satu, sebagai fresh graduate ataupun yang sudah bekerja, mungkin Anda berpikir untuk pengembangan karier selanjutnya, apakah akan terus bekerja atau melanjutkan studi untuk mengejar gelar master. Jika Anda berniat mengejar gelar master, semua bergantung pada tujuan dan keadaan spesifik Anda. 

Gelar master dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut dalam suatu bidang, membuka peluang karier baru, dan berpotensi menghasilkan potensi penghasilan yang lebih tinggi. 

Namun, hal itu juga membutuhkan investasi waktu dan uang yang signifikan. Sebagai pertimbangan, perlu diperhatiakn faktor-faktor utama. 

BACA JUGA:Prodi S2 Ilmu Komunikasi Baru Dibuka di Universitas Tarumanegara, Bagi yang Ingin Lanjut Magister Buruan Daftar

BACA JUGA:Pengukuhan Mahasiswa Baru Universitas Airlangga Program Magister dan Doktor

Pertama, tujuan karier Anda. Gelar master mungkin diperlukan atau sangat bermanfaat untuk profesi tertentu, seperti konsultan manajemen, peneliti, atau akademisi. Evaluasi, apakah pendidikan lanjutan sesuai dengan aspirasi karier jangka panjang Anda. 

Kedua, pekerjaan dan industri Anda saat ini. Di beberapa bidang, gelar master lebih dihargai daripada yang lain. Kaji, apakah itu akan memajukan jalur karier Anda saat ini. 

Ketiga, situasi keuangan Anda.  Program master bisa jadi mahal karena biaya kuliah, gaji yang hilang karena tidak bekerja, dan biaya hidup. Evaluasi dengan cermat biaya dan potensi laba atas investasi. 

BACA JUGA:Mahasiswa Magister dan Doktoral Dituntut Menghasilkan Novelty

BACA JUGA:Untag Buka Magister Ilmu Komunikasi

Keempat, minat dan kemampuan akademis Anda.  Mengejar gelar lanjutan membutuhkan motivasi diri yang kuat dan keterampilan akademis. Pastikan Anda memiliki bakat dan minat untuk berhasil. 

Kelima, gaya hidup Anda. Program master biasanya membutuhkan waktu 1–2 tahun untuk belajar penuh waktu. Pertimbangkan, apakah Anda dapat memenuhi komitmen waktu tersebut lantaran tanggung jawab pribadi Anda. 

Keenam, jika Anda adalah seorang lulusan sarjana baru yang akan mengejar karier profesional dan menghasilkan uang, gelar master bukan untuk Anda. Jika Anda merasa ingin belajar, bergabunglah dengan perusahaan yang menawarkan program management trainee. Anda akan dididik sambil mendapatkan gaji. 

Ketujuh, jika Anda berharap bahwa dengan kuliah S-2 akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, jangan. Kebanyakan perusahaan meminta pengalaman, bukan pendidikan. 

Kedelapan, jika Anda mengambil gelar master karena Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, jangan lakukan. Gelar master mengharuskan Anda untuk mengetahui apa yang akan Anda lakukan, apa fokus Anda, dan seberapa dalam Anda memahami bidang yang Anda geluti. 

Kategori :