Didik Nini Thowok, Perjalanan Merawat Makna Tarian Nusantara

Minggu 24-11-2024,18:55 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Didik Nini Thowok menegaskan bahwa di tengah arus globalisasi yang semakin deras, seni tari Nusantara tak boleh kehilangan makna dan identitasnya.

Sosok legendaris dalam dunia seni tari Indonesia itu pun membagikan kisah inspiratifnya tentang perjalanan mendalami setiap gerakan tari dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Ia menjadi pembicara dalam acara Tari Nusantara: Pesona Anak Bangsa di Audiotorium A Lantai 7, Graha Widya Mandala, pada Sabtu, 23 November 2024.

Didik mengungkapkan pentingnya memahami akar budaya setiap tarian Nusantara. Dari pengalaman hidupnya yang penuh tantangan, hingga perenungannya tentang tren global yang menggerus jati diri bangsa.

Didik pun mengajak generasi muda untuk kembali mencintai dan melestarikan tari tradisional Indonesia dengan penekanan pada nilai kearifan lokal dan filosofi dalam setiap gerakannya.

Selama hidupnya, ia menekuni dunia tari Indonesia. Tidak hanya mempelajari gerakannya tetapi, juga memahami segala filosofis yang terkandung di dalamnya.

Di awal perjalanan kariernya, Didik selalu terkena perundungan karena menarikan tarian perempuan. Sejak itulah ia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya ke seni tari.

"Akhirnya, saya memutuskan untuk menempuh jenjang perkuliahan di ASRI (sekarang Institut Seni Indonesia di Yogyakarta)," lanjutnya.

Saat berkuliah, Didik rela berkunjung ke beberapa tempat untuk melakukan riset mengenai tari.

BACA JUGA:Dana Abadi Denny JA Didedikasikan untuk Festival Puisi Esai yang Padukan Seni, Fakta, dan Kemanusiaan

BACA JUGA:Diskusi Dua Perupa, Hanafi dan Kibo di ARTSUBS, Pertanyakan Seni dalam Dimensi yang Tampak dan Tidak Tampak


Didik Nini Thowok memberikan wejangan pada generasi muda untuk memahami tarian nusantara. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY

Ia pergi ke Banyuwangi untuk memahami seperti apa tarian di sana secara mendalam. Bahkan, dirinya sampai mendatangi sanggar-sanggar tari di Banyuwangi.

Didik rela menetap di sana selama enam bulan untuk mengetahui seperti apa budaya dan pola hidup masyarakat setempat agar bisa memahami gerakan tari.

"Menurut saya, seorang penari itu tidak hanya harus pintar bergeal-geol, tetapi juga harus memahami nilai seni dan filosofis dari setiap aspek di dalam sebuah tarian," lanjutnya.

Kategori :