Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal

Minggu 24-11-2024,18:44 WIB
Oleh: Dewi Quraisyin & Surokim As.*

Optimalisasi humas dengan memberikan perhatian utama kepada eksplorasi potensi relasi kemanusiaan melalui dialog, kerja sama, dan kolaborasi untuk menguatkan kreativitas, inovasi, etika dalam komunikasi publik menjadi urgen. 

Peran humas akan terus berkembang, khususnya dalam membentuk narasi global, memupuk pemahaman, kebersamaan, dan membangun kepercayaan lintas batas. 

Para praktisi komunikasi dan humas harus terus mengeksplorasi tren, inovasi, dan praktik terbaik dalam hubungan masyarakat sesuai perkembangan lingkungan. Kekuatan komunikasi publik harus diarahkan untuk tujuan kebaikan bersama dan mendorong perubahan positif (Boy Kelana, 2024).

Tentu saja melubernya arus dan banjir informasi menuntut kesiapsiagaan (readiness), kesadaran (awareness), dan kewaspadaan (allertness). 

Kita harus bisa mengatasi tantangan mis dan disinformasi, menjembatani kesenjangan budaya, atau memajukan kebaikan sosial sebagai bagian dari ikhtiar memperkuat tanggung jawab bersama. 

Pekerja humas dan perhumas Indonesia sebagai motor penggerak harus berkomitmen menjadikan komunikasi sebagai mesin perubahan yang positif dan bermakna serta menjangkau setiap sudut masyarakat. 

Ia harus hadir membersamai publik dan menunjukkan kompas jalan etis dunia komunikasi agar tidak tersesat. 

PR dan para pemimpin dunia harus mengambil langkah strategis mendorong common good, membawa pengaruh etis dan terarah yang memprioritaskan kebaikan bersama. 

Perhumas Indonesia memiliki peran strategis untuk membentuk narasi yang membangun kepercayaan, menginspirasi harapan, dan menyatukan orang-orang menuju solusi global yang berkelanjutan.

World Public Relations Forum juga mengeksplorasi kontribusi Indonesia terhadap ekosistem PR yang berkelanjutan. Aspek keberlanjutan sangat penting bagi masa depan komunikasi publik. 

Pendekatan aksi yang tidak hanya menghormati kelestarian lingkungan, tetapi juga ekosistem sosial yang menopang kepercayaan dan pemahaman publik.

INTEGRITAS KOMUNIKASI PUBLIK

Praktisi humas dan komunikasi harus bisa menginspirasi dunia yang makin kompleks dengan menjaga kepercayaan dan integritas. Kepercayaan didasarkan pada satu prinsip utama, yaitu komunikasi yang positif dan bertanggung jawab.

Komunikasi yang bertanggung jawab menurut, Boy Kelana (2024), berarti kita harus mampu mengelola informasi dengan bijak, menghindari penyebaran berita palsu, dan memastikan bahwa kita berkontribusi dalam diskusi yang konstruktif, mempromosikan inklusi dan keragaman.

Presiden Global Alliance Justin Green mengungkapkan, lanskap komunikasi saat ini sudah berubah dengan hadirnya kecerdasan buatan. Namun, kata Justin, kecerdasan buatan tidak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia.

Dalam konteks masuknya teknologi AI, agar fungsional, teknologi buatan itu harus diimbangi dengan integritas dan komunikasi etis. Hal tersebut penting sebagai bentuk tanggung jawab profesi humas ke masa depan lebih baik. 

Kategori :