HARIAN DISWAY - Selama bertahun-tahun, 10.000 langkah sehari telah dianggap sebagai standar emas dalam aktivitas berjalan kaki. Itu menjadi target yang harus dicapai setiap hari untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Angka tersebut bahkan menjadi target bawaan pada banyak pelacak langkah digital seperti Fitbit dan Apple Watch. Namun, dari mana sebenarnya angka ini berasal? Siapa yang memutuskan bahwa kita perlu berjalan minimal 10.000 langkah dalam sehari? Dan apakah angka tersebut hanyalah mitos belaka?
Gagasan mengenai 10.000 langkah per hari tersebut ternyata tidak didasarkan pada suatu penelitian ilmiah. Angka tersebut muncul sekitar tahun 1960-an. Ketika itu, sebuah perusahaan Jepang menciptakan pedometer yang diberi naman Manpo-kei, yang berarti "pengukur 10.000 langkah."
Menurut I-Min Lee, MD, profesor epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, angka tersebut dipilih karena secara psikologis mudah diingat dan menarik.
"10.000 langkah adalah angka yang sangat menarik," kata Dr. Lee. Seiring waktu, angka ini diterima secara luas tanpa banyak pertanyaan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa patokan 10.000 langkah sebenarnya tidak selalu relevan.
Ilustrasi olahraga berjalan kaki -pinterest-
BACA JUGA:Tujuh Manfaat Berjalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
BACA JUGA:Yuk Jalan Kaki! 8 Ribu Langkah Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini
Sebuah studi pada tahun 2021 yang diterbitkan oleh JAMA Network Open meneliti 2.110 orang dewasa selama lebih dari 10 tahun dan menemukan bahwasannya dengan berjalan setidaknya 7.000 langkah sehari saja sudah cukup.
Dengan berjalan 7000 langkah per hari sudah bisa untuk menurunkan risiko kematian dini secara signifikan. Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh JAMA Internal Medicine menemukan hasil yang serupa.
Khususnya pada wanita yang lebih tua berusia 62 hingga 101 tahun. Studi ini juga menunjukkan bahwa manfaat tambahan berjalan kaki cenderung berkurang setelah mencapai sekitar 7.500 langkah. Meskipun pada orang yang lebih muda, langkah lebih banyak mungkin akan memberikan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, ada aspek psikologis yang harus dipertimbangkan. Bagi sebagian orang, angka 10.000 langkah bisa terasa menakutkan dan membuat mereka kehilangan motivasi. Di sisi lain, beberapa orang menjadi terlalu terobsesi untuk mencapainya.
“Target angka ini bisa menjadi fantastis bagi sebagian orang dan mengerikan bagi yang lain, entah itu angka pada timbangan atau langkah pada pedometer,” kata Jill Grimes, MD, penulis The Ultimate College Student Handbook.
Jill Grimes menyarankan agar kita lebih fokus pada tujuan pribadi yang dapat memotivasi, seperti merasa bugar untuk aktivitas tertentu atau mampu menjalani rutinitas harian dengan nyaman.
Dr. Lee menjelaskan bahwa setiap langkah memiliki manfaat. Jika 10.000 langkah terasa sulit, tetapkan target yang lebih masuk akal, seperti menambah 2.000 langkah dari rata-rata harian Anda.