SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, termasuk di Kota Surabaya, akan digelar pada Rabu besok, 27 November 2024.
Di tengah persiapan pemilu yang semakin dekat, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya memublikasikan laporan kerawanan TPS di Surabaya.
Sebanyak 1.156 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Pahlawan dinyatakan rawan. Beberapa TPS berada di lokasi yang terancam bencana alam hingga berpotensi terjadi konflik dan intimadasi.
Pemetaan kerawanan TPS itu dilakukan oleh 153 pengawas kelurahan dalam rentang waktu 6 hari, dari 10 hingga 15 November 2024.
Dengan menggunakan 8 variabel dan 26 indikator, mereka menganalisis bahwa dari 3.964 TPS yang tersebar di 153 kelurahan dan 31 kecamatan, ada 1.156 TPS yang terindikasi rawan.
BACA JUGA:Pilkada Surabaya: Pemkot Kerahkan 7.928 Personel, 1 TPS Dijaga 2 Petugas Ketertiban
BACA JUGA:Kotak Kosong Simbol Pelecehan Demokrasi, Ambang Batas Harus Dihapus
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Surabaya Syaifuddin menjelaskan perincian potensi kerawanan yang ada.
Menurutnya, ada tiga potensi yang paling mencolok: pemilih yang terdaftar tetapi tidak memenuhi syarat, daftar pemilih pindahan, dan pemilih disabilitas.
Ada 265 TPS yang teridentifikasi dengan pemilih yang tidak memenuhi syarat, kemudian 203 TPS terdapat pemilih tambahan.
"Mereka ini banyak yang sudah beralih profesi, seperti menjadi TNI atau Polri, atau bahkan sudah meninggal dunia," kata Syaifuddin.
Beberapa kecamatan yang mengalami hal ini, antara lain, Bubutan, Gayungan, Karangpilang, Kenjeran, Lakarsantri, Mulyorejo, Pakal. Kemudian, Pabean Cantikan, Rungkut, Semampir, Sambikerep, Sawahan, Sukolilo, Tambaksari, Tegalsari, dan Wonocolo.
BACA JUGA:Surabaya Siap Jaga Keamanan Pilkada, Tenaga Kesehatan Siaga untuk Warga dan Petugas TPS
BACA JUGA:Hari H Coblosan, Dispendukcapil Surabaya Buka Pukul 08.00 di Siola!
Syaifuddin juga menjelaskan tentang isu keselamatan pemilih dari rawan bencana. Sebanyak 12 TPS dibangun di wilayah yang rawan bencana, seperti Asemrowo dan Suko Manunggal. Wilayah ini disebut rawan terjadi banjir, longsor maupun gempa bumi.