Mengikuti Pemantau Pemilu dari Berbagai Negara di Surabaya (1): Kaget Kecepatan Kerja KPPS

Rabu 27-11-2024,18:11 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Rasa penasaran semacam itu memang menjadi ’’bekal’’ para delegasi yang diundang oleh KPU. Mereka datang dari berbagai negara. Misalnya, Afrika Selatan, Rusia, Belanda, Amerika Serikat, Thailand, Bhutan, atau Timor Leste.

Ada 9 organisasi penyelenggara pemilu yang datang. Ada juga 24 perwakilan resmi negara, 2 organisasi internasional, 1 universitas luar negeri, dan 1 wakil dari OIC. Total ada 103 anggota delegasi asing plus 100 orang dari Indonesia yang ikut dalam acara selama empat hari tersebut.


DAFTAR PEMILIH TETAP dipajang di Kampung Ketandan, Selasa, 26 November 2024.-Angelita Ariko Pinkan-

Setelah mengunjungi Kampung Ketandan yang terletak di tengah-tengah Jalan Tunjungan itu, seluruh peserta mampir ke Hotel Mojopahit. Di sana, mereka mengadakan mini talkshow. Materinya cukup bebas. Peserta boleh angkat tangan dan menyampaikan sesuatu. Tak ada batasan.

’’Ini kesempatan untuk mempromosikan negara kami,’’ ucap Carlito Martins dari National Comission for Election, semacam Badan Pengawas Pemilu, Timor Leste. ’’Mempromosikan demokrasi di Timor Leste,’’ tambah lelaki kelahiran 14 Agustus 1972 tersebut.

Tentu, Martins juga mengalami pemilu di era Orde Baru. Saat negaranya masih menjadi Timor Timur, provinsi ke-27 Indonesia kala itu. ’’Dulu, pemenang pemilu sudah dipastikan. Semua diatur. Setelah referendum, kami terus menata demokrasi sampai sekarang,’’ kata Martins kepada Harian Disway.

Martins juga mengakui bahwa di negaranya masih muncul pelanggaran-pelanggaran pemilu. Dan itu, menurutnya, adalah fenomena global. Kecurangan, besar atau kecil, kerap terjadi di negara-negara yang terus menata demokrasi.

Hal tersebut juga disinggung oleh Staf Ahli Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab. ’’Demokrasi di Indonesia masih belum sempurna. Demokrasi adalah jalan panjang tentang sebuah kebijaksanaan,’’ katanya di depan para peserta.

’’Di Indonesia, kita memulai demokrasi dengan krisis. Tetapi, sekarang kami terus memperbaiki diri. Dalam pemilu, kita selalu berupaya to respect each and every vote of citizen,’’ ucapnya.

Seluruh peserta pun memberikan aplaus. Mereka siap menyaksikan gawe besar bangsa ini: pemilu serentak yang dilakukan oleh lebih dari 200 juta orang… (*)

Amati Pencoblosan sampai Penghitungan, baca besok… (*)

 

 

 

Kategori :