Tetapi, di sejumlah TPS, mereka mendapat kejutan dari perlawanan kotak kosong yang memperoleh suara cukup signifikan.
Misalnya, di TPS 10 Kelurahan Gadingrejo, Adi-Nawawi mendapat 177 suara sedangkan kotak kosong sebanyak 117 suara.
BACA JUGA:Eri Cahyadi Tak Persoalkan Kampanye Kotak Kosong
Kemudian di TPS 4 Kelurahan Krampayangan Kecamatan Bugul Kidul, mereka mendapat 254 suara sedangkan kotak kosong 144 suara.
Selanjutnya, di TPS 7 Kelurahan Karanganyar, tempat Adi-Nawawi mendapatkan 250 suara, kotak kosong mendapat 74.
Adi menanggapi perolehan suara kotak kosong yang cukup signifikan itu sebagai hal yang biasa.
BACA JUGA:Ratusan APK Pendukung Kotak Kosong Hilang, Relawan: Kami Akan Pasang Seribu Lagi
Sebab, masyarakat sangat dimungkinkan memilih pilihan berbeda. Namun, ia mengaku capaian kotak kosong itu di luar prediksi timnya.
"Karena di Pilkada dengan paslon tunggal, maka ada pilihan lainnya yakni kotak kosong. Jadi wajarlah," katanya.
Ia pun akan menggelar evaluasi menanggapi signifikannya perolehan kotak kosong.
Adi Wibowo dan M. Nawawi raih 80 persen suara di hitung cepat Pilkada Kota Pasuruan -Istimewa-
Sementara itu, paslon tunggal di tiga daerah meraih kemenangan telak berdasarkan hasil hitung cepat.
BACA JUGA:Kotak Kosong dalam Demokrasi
Di Pilkada Ngawi, paslon petahana Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko (Ony-Antok) meraih suara Ony-Antok mencapai 95,50 persen. Sementara kotak kosong mencapai 4,50 persen. Itu hitung cepat per 19.30 WIB, kemarin.
Begitu pula paslon petahana di Pilkada Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara unggul telak hingga 80 persen suara.
Arifin pun optimistis mampu meraih kemenangan. “Insya Allah menang. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang menggunakan hak memilihnya. Semoga amanah,” jelasnya saat dihubungi, kemarin.